youngster.id - Para produsen teh organik Indonesia ikutserta dalam World Tea Expo (WTE) 2017 yang berlangsung di Las Vegas, Amerika Serikat (AS). Harapannya, produk teh Indonesia dapat masuk pasar Amerika Serikat (AS).
Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Los Angeles Antonius Budiman mengatakan bahwa perkebunan teh yang turut serta pada pameran tersebut telah memiliki beberapa sertifikat internasional dan mampu menambah daya saing produk teh tersebut.
“Hal tersebut menjadi kekuatan untuk promosi dan mendorong daya saing teh Indonesia di AS,” kata Antonius, dalam keterangan tertulis baru-baru ini.
Para produsen teh dari Indonesia adalah, PT Harendong Green Farms dan PT Bukit Sari asal Indonesia. Pada pameran yang berlangsung pertengahan Juni 2017 lalu, mereka menghadirkan varian teh premium dan organik seperti teh oolong medium, teh hitam, teh melati, dan teh putih mengisi Paviliun Indonesia.
WTE merupakan pameran teh terbesar di AS yang digelar setiap tahun. Tercatat, tiga eksportir teh utama ke AS adalah Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Argentina, dan India, sementara Indonesia berada di posisi ke-12.
Perkebunan teh dari perusahaan itu telah mengantongi sertifikat organik dari United States Department of Agriculture (USDA), Uni Eropa, Japanese Agricultural Standard (JAS), Canadian Organic Standards (COS), Non-GMO, Halal, maupun Organik Indonesia.
“Tantangan ke depan adalah mengedukasi pasar AS bahwa teh Indonesia memiliki kualitas dan volume yang dapat memenuhi permintaan pasar. Selain itu, juga perlu memperkenalkan mutu, harga, sejarah, maupun budaya teh Indonesia,” jelas Antonius.
Pengenalan produk yang lebih baik akan memberikan peluang yang semakin besar bagi teh Indonesia memasuki pasar teh AS yang berkisar US$ 400 juta dan diperkirakan akan terus meningkat setiap tahunnya.
Menurut data Asosiasi Teh AS, masyarakat AS mengonsumsi sekitar 84 miliar cangkir dengan proporsi teh hitam 84 %, teh hijau 16 %, dan sisanya adalah teh putih dan teh oolong.
STEVY WIDIA
Discussion about this post