youngster.id - Sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) perlu diperkuat oleh perkembangan teknologi digital. Dengan memanfaatkan perkembangan teknologi tersebut, pengusaha UMKM diharapkan dapat lebih cepat dalam meningkatkan skala usahanya.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menuturkan, guna mendorong perkembangan sektor UMKM lebih cepat, UMKM perlu didorong untuk melakukan evolusi dengan memanfaatkan teknologi digital. Melalui pemanfaatan teknologi digital, pengusaha UMKM diharapkan dapat lebih cepat naik kelas.
“Saya minta Pak Asmawi (Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia) yang banyak membina UMKM untuk mendorong agar UMKM ini naik kelas, kalau mikro jangan hanya mikro, kecil juga jangan hanya kecil tapi menjadi besar. Untuk itu perlu dorongan bagi UMKM untuk melakukan evolusi dan go digital,” ungkap Rini pada seminar Mempersepsikan UMKM yang Berdaya Saing Tinggi di Era Digital belum lama ini.
Menurut dia, perlu memanfaatkan e-commerce dan marketplace guna memperoleh akses pasar yang lebih luas. UMKM juga menurut dia, juga perlu dibantu untuk membuat hak patennya hingga memperbaiki kemasan produk.
“Produk-produk UMKM kita sebenarnya sudah sangat bagus, good taste. Tapi kekurangannya kadang juga dikemasan, itu juga perlu didorong,” terang dia.
Direktur Utama BRI Asmawi Syam menuturkan pihaknya saat ini telah mulai melakukan kolaborasi dengan perusahaan start up antara lain dengan membentuk co-working space di Bandung belum lama ini. Pihaknya pun menurut dia, juga menggabungkan pada pelaku start up tersebut dengan para pengusaha UMKM yang sudah sukses tetapi kurang dalam inovasi produk dalam rumah kreatif yang dibentuk pihaknya.
“Kami tahu pengusaha start up ini banyak ide tapi tidak punya modal. Kami gabungkan dalam rumah kreatif dengan pengusaha yang sudah cukup sukses tetapi inovasi produknya kurang. Mungkin dengan keterlibatan anak muda ini, inovasi produk akan meningkat dan saya optimis UMKM akan maju,” terang dia.
Disisi lain, menurut dia, guna meningkatkan daya saing UMKM, pihaknya juga memberikan konsultasi pada pelaku UMKM untuk mendaftarkan produknya untuk memperoleh hak paten. Hal tersebut harus dilakukan para pengusaha UMKM guna menghindari adanya klaim produk oleh pihak lain terlebih dengan kemudahan-kemudahan yang ditawarkan era digital saat ini.
Asmawi sendiri mengaku optimis dengan pertumbuhan UMKM ke depan. Pada tahun depan, pihaknya pun menargetkan penyaluran kredit UMKM perseroan dapat tumbuh diatas 17%. Tahun depan sendiri, BRI menargetkan penyaluran kredit perseroan secara keseluruhan dapat tumbuh dikisaran 15%.
Disisi lain, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Haru Koesmahargyo menuturkan BRI ke depan akan terus memperkuat teknologi digital perseroan. Pada tahun depan, menurut dia, dari belanja modal yang dianggarkan perseroan sekitar Rp 5 triliun, sekitar Rp 2,4 triliun akan dipergunakan untuk IT.
“Itu di luar satelit, investasi untuk satelit kami sudah selesai. Selain untuk IT, kami juga ada belanja modal untuk operasional antara lain untuk membeli kantor cabang yang selama ini masih sewa dan sewanya sudah habis,” terang dia.
Ketua Asosiasi E-Commerce Indonesia (IDEA) sekaligus CEO Belanja.com Aulia E. Marianto menuturkan UMKM perlu didorong untuk memanfaatkan teknologi guna tetap memenangkan persaingan di era digital saat ini. Menurut Aulia, dalam memanfaatkan era teknologi digital, sedikitnya pelaku UMKM harus dapat memanfaatkan sosial media dan memiliki email.
“Tidak bisa kalau UMKM saat ini tidak punya email dan sosial media. Karena saat ini banyak orang yang terkoneksi melalui itu dan pasar itu harus diambil oleh UMKM,” terang dia.
Adapun saat ini menurut Aulia, Belanja.com juga terlibat dalam rumah kreatif BUMN guna mendorong para pelaku UMKM untuk dapat memanfaatkan teknologi digital. Belanja.com sendiri menurut dia, berkeinginan memberikan akses pasar yang lebih luas bagi para pelaku UMKM tidak hanya terbatas pada pasar lokal tetapi juga internasional.
STEVY WIDIA
Discussion about this post