youngster.id - PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) akan tetap konsisten membina usaha kecil dan menengah (UKM). Komitmen Telkom diwujudkan melalui penyaluran dana pembinaan hingga ratusan miliar Rupiah kepada puluhan ribu UKM binaannya.
Menurut Mochammad Sulthonul Arifin, Senior General Manager Community Development PT Telkom, dalam penyaluran pinjaman lunak, tahun lalu pihaknya menyalurkan kredit Rp 360,92 miliar kepada 10.956 UKM binaan.
“Untuk tahun 2017 ini, angka penyaluran masih dalam perencanaan. Namun proyeksinya akan sama atau melebih tahun sebelumnya. Dengan demikian, penyaluran kredit lunak tetap masif dan sejalan dengan upaya pembinaan kepada UKM binaannya,” kata Sulthonul.
Selain pinjaman lunak, upaya pembinaan terbaru yang dilakukan Telkom adalah melibatkan 150 UKM binaan terpilih dalam ajang Telkom Craft Indonesia bertemakan “Local Heroes to Global Champions” di Hall A Jakarta Convention Center, Jakarta, 10-12 Maret ini, yang dibuka Menneg BUMN Rini Soemarno.
UKM pilihan, karena merupakan hasil seleksi dengan kriteria Tiga Go: Go Modern, Go Digital, dan Go Online. Jadi, salah satu parameternya adalah produknya sudah dipasarkan secara daring di blanja.com.
“Ada tiga jenis UKM yang ikut hadir Telkom Craft yaitu kerajinan, fashion, dan makanan. Ini wujud nyata kami yang selalu berupaya meningkatkan kualitas UKM di Indonesia, sekaligus implementasi program Rumah Kreatif BUMN dengan UKM dari seluruh Indonesia,” jelas Sulthonul.
Dijelaskan Sulthonul, Rumah Kreatif BUMN (RKB) berusaha mengikis kesulitan klasik UKM Indonesia. Yakni permasalahan acces to competence (bimbingan standar pengembangan produk, kualitas, manajemen, dan teknologi), acces to commerce (bimbingan akses ke pasar lebih luas melalui penjualan online), dan acces to capital (bimbingan mendapatkan akses permodalan).
“Karena itulah, teknologi digital diterapkan ke UKM yang ikut pameran ini. UKM tidak lagi manual, mereka digiring menggunakan teknologi digital setelah menjadi binaan kami. Usaha mikro mendapat referensi bisa menghasilkan produk berkelas dunia,” katanya.
Salah satu teknologi yang diperkenalkan adalah sistem pembayaran daring melalui Telkomsel Cash (TCash). Uang elektronik Telkomsel ini dapat dijadikan deposit serta digunakan untuk semua transaksi.
Telkom Craft sendiri ditargetkan dikunjungi 9.000 pengunjung. Dan selama tiga hari tersebut, menurut Sulthonul, UKM akan mendapat penilaian. Mereka yang terbaik akan peroleh penghargaan serta akan mengikuti ajang pameran sejenis di luar negeri.
UKM Binaan
Merry Aisir, UKM binaan Telkom bidang kuliner rendang mengatakan, selama tiga tahun menjadi binaan merasakan manfaat dari pemasaran dan promosi secara online.
“Saya jual secara online melalui blanja.com dan situs lainnya. Peminatnya banyak dari penjualan online, ada dari dalam dan luar negeri. Untuk pelanggan luar negeri, biasanya membeli untuk dibawa sebagai oleh-oleh ke negara yang didatangi,” sambungnya.
Merry menuturkan produk rendang yang diproduksinya dibuat langsung di kampung halamannya, Payakumbuh, Sumatera Barat. Rendang dibuat secara tradisional, mulai dari pembuatan bumbu yang ditumbuk tangan, pemerasan santan, hingga pemasakan dengan kayu bakar, sehingga tahan satu tahun.
“Tanpa pengawet dan tanpa MSG. Ada rendang telur, rendang daging suwir, rendang paru, rendang singkong, rendang belut dan rendang daun. Jika pesanan pelanggan banyak, dalam sekali produksi bisa menghabiskan 100 kg daging,” sambungnya, seraya mengatakan rendang tersebut kemudian dikemas dalam wadah cantik dan ergonomis.
Suhartono, pemilik UMK cokelat durian dengan merk dagang Cemara di Balikpapan, Kalimantan Selatan, menyatakan dirinya sangat terbantu dengan jadi binaan Telkom. “Saya terbantu dengan menjadi binaan Telkom, terutama terkait permodalan. Karena kami kan usaha kecil, jadi terkadang kesulitan modal,” katanya.
Saat ini, kata dia, pemasaran produk Cemara masih seputar Kalimantan Timur. Suhartono berharap dengan penjualan online dan bergabung dalam RKB, pemasaran akan meluas hingga ke seluruh Indonesia.
Harapan serupa dikemukakan Merry, dengan mengikuti pameran Telkom Craft Indonesia, maka dia bisa menjangkau pelanggan di pasar lokal yang lebih banyak. “Pasar lokal kita itu banyak banget. Kalau semua dijangkau untungnya bisa besar,” pungkasnya.
STEVY WIDIA