Telkom Pacu Infrastruktur Jaringan

Direktur Keuangan Telkom Harry M. Zen (tengah), Direktur Keuangan Telkomsel Heri Supriadi (kedua dari kanan), Vice President Investor Relation Telkom Andi Setiawan (kedua dari kiri), Senior Vice President Financial Planning, Analysis & Business Partner Telkomsel Doni Andriansyah (paling kanan) dan Vice President Corporate Communication Telkom Arif Prabowo (paling kiri) saat jumpa pers usai acara Public Expose Live 2019 di Jakarta, Senin (19/8). Telkom optimis mampu meningkatkan kinerja hingga akhir 2019. Peningkatan pendapatan dan kontribusi dari bisnis digital serta investasi pembangunan infrastruktur broadband yang berkelanjutan diharapkan mampu menjadi pendorong kinerja Perseroan.

youngster.id - PT Telkom Indonesia (Persero) (Telkom) mengembangkan jaringan dan infrastruktur baik mobile maupun fixed broadband. Pembiayaan itu berasal dari belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp15,1 triliun.

Direktur Keuangan Telkom Harry M. Zen mengatakan pada bisnis mobile, belanja modal diperuntukkan bagi pembangunan Radio Access Network (BTS 4G) dan pengembangan sistem IT. Pemanfaatan belanja modal di layanan fixed broadband terutama untuk membangun jaringan akses dan infrastruktur backbone berbasis fiber optic untuk mendukung bisnis broadband seluler maupun fixed line.

“Sebagian belanja modal juga dimanfaatkan untuk pengembangan proyek lain seperti pembangunan menara,” kata Harry dalam keterangannya, Senin (19/8/2019) di Jakarta.

Soal kinerja keuangan, sepanjang semester I 2019 Telkom berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih hingga 27,4% dibanding periode yang sama tahun lalu menjadi Rp11,08 triliun. Sementara itu pendapatan konsolidasi tumbuh 7,7% menjadi Rp69,35 triliun dan EBITDA (Earnings Before Interest Tax Depreciation Amortization) juga mengalami peningkatan sebesar 16,9% menjadi Rp33,12 triliun.

“Pencapaian ini tak lepas dari fokus perseroan terhadap mesin utama pertumbuhan yakni bisnis digital yang konsisten tumbuh dan menunjukkan kinerja signifikan. Bisnis ini tumbuh 22,6% menjadi Rp48,29 triliun atau berkontribusi kepada 69,6% atas total pendapatan konsolidasi. Bisnis digital terdiri dari layanan konektivitas broadband yang tumbuh 24,4% dan layanan digital yang tumbuh 15,6%,” pungkasnya.

STEVY WIDIA

Exit mobile version