youngster.id - Sebagai salah satu langkah penanggulangan dan mitigasi bencana di Indonesia, Telkom University mengembangkan produk inovatif PATRIOT-Net, yang merupakan singkatan dari Prevention and Recovery Networks for Indonesia Natural Disasters based on Internet-of-Things. Dengan sistem ini, penanganan bencana dapat dilakukan jauh lebih efektif dan efisien.
PATRIOT-Net merupakan sistem jaringan monitoring (SJM) dengan sensor dan sistem jaringan pemulihan (SJP) dengan mobile base station (BTS) untuk memberikan akses komunikasi dan data darurat di lokasi terdampak bencana, sehingga korban maupun tim penyelamat dapat saling berkomunikasi untuk mempercepat pertolongan.
SJM PATRIOT-Net terdiri atas seperangkat sistem jaringan monitoring pra-bencana yang terdiri atas kumpulan sensor IoT untuk deteksi dini (1) longsor, (2) banjir, (3) gempa bumi, dan (4) tsunami yang dilengkapi dengan aplikasi mobile Apps. Sistem monitoring dalam SJM ini terintegrasi dengan pusat kontrol dan kendali informasi (di kantor pemerintah) yang dapat memberikan informasi / peringatan dini dan informasi status kebencanaan yang diinformasikan kepada warga melalui PATRIOT-Net Apps.
Sementara itu, SJP PATRIOT-Net terdiri atas mobile BTS yang teknologi resminya disebut dengan Mobile Cognitive Radio Base Station (MCRBS) yang digunakan untuk menyediakan akses komunikasi dan data darurat di lokasi terdampak bencana, sehingga korban maupun tim penyelamat dapat saling berkomunikasi. SJP diutamakan beroperasi (berkeliling) pada Hari-1 dan Hari-2 sebagai Private network, sedangkan pada Hari-3, SJP difungsikan sebagai extended network bagi jaringan operator.
Direktur PUI AICOMS Telkom University, Dr. Eng. Khoirul Anwar mengatakan, selain untuk mitigasi bencana, PATRIOT-Net juga memiliki potensi di masa depan, yaitu 5G-Advanced dan 6G.
“Kami tim peneliti PATRIOT-Net bersama dengan mitra penelitian ingin memperkenalkan Produk Penelitian PATRIOT-Net, sebagai langkah diseminasi dari hasil penelitian ini yang diharapkan dapat diimplementasikan di setiap wilayah kota dan kabupaten di Indonesia,” jelas Dr. Khoirul dalam, Selasa (14/2/2023).
PATRIOT-Net ini diteliti dan dikembangkan Pusat Unggulan IPTEKS Perguruan Tinggi (PUI-PT) Advanced Intelligent Communications (AICOMS) Telkom University bekerja sama dengan mitra dari industri dan pemerintahan, yaitu PT FUSI Global Teknologi dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Pemerintah Kota Padang.
Proyek penelitian PATRIOT-Net ini didanai oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Kementerian Keuangan Republik Indonesia, melalui program Riset Inovatif dan Produktif (RISPRO) Kompetitif sejak Tahun 2018. Ide awal PATRIOT-Net berasal dari Massive Random Access untuk teknologi Internet-of-Things (IoT) yang diusulkan oleh Dr. Eng. Khoirul Anwar ke Eropa dalam EU-FP7 RESCUE project (2012-2017) dan Yurekuru, sebuah mobile Apps di Jepang untuk informasi kebencanaan.
juga menyampaikan potensi produk ini di masa depan ((2030)), pada acara Grand Launching yang berlangsung di Gedung Damar Telkom University, Selasa (14/2). Pimpinan daerah di Jawa Barat turut mengenalkan secara resmi produk penelitian PATRIOT-Net yang terdiri dari SJM dan SJP ini dan potensi pengembangannya terutama untuk sensor monitoring angin di Jawa Barat.
CEO PT FUSI Global Teknologi Yan Syafri Hidayat, sebagai Mitra 1 dalam PATRIOT Net menyampaikan bahwa, pihaknya sudah bersama Telkom University untuk mendukung penelitian ini sejak 2018. Penelitian ini adalah penelitian yang paling komplit, mulai dari teori, membuat purwarupa , hingga uji coba di Padang hingga akhirnya hari ini bisa dikomersialisasi.
“Kami sangat yakin produk ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat, tidak hanya karena fungsinya tapi karena di Indonesia saat ini belum cukup perangkat sensor kebencanaan, dan melalui kolaborasi kita bisa sebar alat ini di seluruh Indonesia, untuk kepentingan masyarakat Indonesia,” kata Syafri.
Rektor Telkom University, Prof. Adiwijaya dalam sambutannya menyampaikan rasa bangganya, dalam acara ini terjalin kolaborasi pentahelix, (yaitu) dari media, industri, akademisi, pemerintah dan masyarakat.
“Kami ingin menyampaikan terima kasih kepada PT FUSI sebagai mitra, yang akhirnya produk ini bisa diresmikan, sehingga inovasi ini bisa memberikan manfaat untuk Indonesia. Ini merupakan kontribusi Telkom University untuk menanggulangi bencana. Bencana tidak bisa dicegah, tapi (teknologi PATRIOT-Net membantu) bagaimana mengantisipasi dan bagaimana kita memulihkan kembali kondisi setelah terjadinya bencana,” ucap Prof. Adiwijaya.
HENNI S.