youngster.id - Telkom University (Tel-U) siap mendukung kemandirian teknologi melalui pengembangan konsorsium Smart Card (kartu pintar) yang dikembangkan bersama Dewan Riset Nasional (DRN), tiga perguruan tinggi, dan lima perusahaan yang tergabung di dalam konsorsium ini.
“Indonesia membutuhkan kemandirian teknologi yang artinya teknologi dari riset sampai produksi dikuasai oleh anak-anak bangsa. Untuk itulah Telkom University bersama konsorsium perguruan tinggi dan industri yang didukung oleh Dewan Riset Nasional serta Kemenkominfo menggagas pengembangan Smart Card di Indonesia,” ujar Prof Ir Mochamad Ashari M Eng, PhD, Rektor Tel-U, pada acara penandatanganan Nota Kesepahaman di Solo, Jawa Tengah, Selasa (9/8).
Menurut Ashari, Research Centre for ICT Business ditugaskan sebagai pelaksana kerjasama pembentukan konsorsium ini. Sedangkan topik smartcard dipilih antara lain karena saat ini kartu pintar sudah digunakan dalam hal-hal penting di masyarakat seperti e KTP, akses pendidikan, yang kebutuhannya sangat besar dan sudah banyak diaplikasikan di masyarakat.
“Konsorsium ini nanti akan mendorong perguruan tinggi dan industri yang terlibat untuk meningkatkan inovasi smart card serta program aplikasinya yang akan digunakan di kampus-kampus seluruh Indonesia,” katanya.
Selain Tel-U, tiga perguruan tinggi lain yang terlibat dalam konsorsium ini adalah Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), dan Universitas Hasanuddin (Unhas). Sedangkan lima perusahaan yang terlibat yaitu PT Industri Telekomunikasi Indonesia (PT Inti), PT Xirka Silicon Technology, PT Data Aksara Matra (PT DAM), PT Inti Bangun Sejahtera (IBS), dann PT Versatile.
Pembentukan konsorsium ini diawali dengan pengembangan kartu pintar (Smart Card) yang sudah melalui berbagai pertemuan dan pembahasan yang difasilitasi oleh DRN. Hasilnya, antara lain komitmen setiap perguruan tinggi yang terlibat untuk menerapkan hasil prototipe smartcard ini dalam sistem pembelajaran di kampus.
Smart Card ini nantinya dapat digunakan, antara lain untuk mengakses data akademik, pembayaran di cafetaria atau kantin, kehadiran mahasiswa di kelas, pengelolaan ruang kuliah, akses ruangan, monitoring aktivitas kampus, serta penggunaan tempat menyimpan (locker) dan surat (mailbox).
STEVY WIDIA
Discussion about this post