youngster.id - Konsep “Smart Village” terus begulir di berbagai daerah di Indonesia. Dalam hal ini Telkomsel turut mendukung pembangunan desa digital di Desa Lamahu, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.
Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah mengatakan, seiring perkembangan kehidupan bermasyarakat, berbagai masalah di pedesaan menjadi semakin kompleks, mulai dari masalah infrastruktur yang belum memadai hingga masalah sosial. Penerapan smart village yang didukung infrastruktur berbasis teknologi informasi dan komunikasi akan mempermudah pemerintah dan warga desa dalam mensolusikan berbagai masalah itu.
“Sebagai operator seluler terdepan di Indonesia, kami memiliki tanggung jawab untuk memberikan dukungan layanan komunikasi yang membantu mengatasi persoalan masyarakat, tidak hanya di perkotaan, namun juga di pedesaan,” kata Ririek, Jumat (7/4/2017).
Menurut Ririek, Implementasi desa digital itu merupakan bentuk dukungan Telkomsel bagi Pemerintah Desa dalam meningkatkan kinerja sehingga dapat memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. “Hal tersebut seiring dengan upaya kami dalam membangun ekosistem digital di Indonesia,” ujarnya.
Dalam proyek percontohan smart village di Desa Lamahu, Telkomsel membangun konektivitas sebagai medium komunikasi dan informasi. Desa Lamahu diperkuat oleh fasilitas penunjang berupa sistem informasi dan komunikasi berupa 32 unit “smartpole” yang dilengkapi kamera CCTV, lampu jalan otomatis dan koneksi internet.
Seluruh smartpole tersebut terhubung dengan enam monitor besar dan dua monitor kecil di ruang kendali yang berlokasi di kantor desa. Ruang kendali itulah yang berfungsi untuk mengawasi aktivitas masyarakat desa. Selain itu, desa digital Lamahu memiliki layanan internet dalam bentuk akses wifi yang dapat digunakan secara mudah oleh warga dengan memasukan nomor induk kependudukan (NIK).
Sistem informasi dan komunikasi Desa Lamahu dapat diakses melalui aplikasi “mobile” yang bisa diunduh menggunakan perangkat berbasis android.
STEVY WIDIA