Tencent Akuisisi 20% Saham Universal Music Group

Lady Gaga salah satu artis dibawah label Universal Music Group. (Foto: istimewa)

youngster.id - Perusahaan raksasa internet asal Tiongkok, Tencent Holdings Ltd akan membeli hingga 20% saham dari Universal Music Group (UMG) dari Vivendi SA. Langkah ini akan membuat Tencent mendapatkan hak komersial dari label musik Lady Gaga, Ariana Grande dan The Beatles dengan harga sekitar US$34 miliar.

Sebagaimana dikutip dari Reuters, perusahaan analisis media yang berbasis di Inggris, Midea, memprediksi penjualan ritel streaming musik global diperkirakan akan berlipat ganda menjadi US$45,3 miliar pada tahun 2026, dari sebelumnya US$19,6 miliar pada tahun 2018.
Grup media Prancis, Vivendi, yang dikendalikan oleh miliarder, Vincent Bollore, mengatakan, Tencent pertama-tama akan membeli 10% saham dari Universal, yang merupakan label musik terbesar di dunia.

Tencent, yang sudah memegang saham di layanan streaming musik paling populer di dunia, Spotify Swedia, Gaana India, Tencent Music Entertainment Group (TME.N), dan memiliki aplikasi streaming Asia Joox, juga akan memiliki opsi untuk membeli 10% saham lebih lanjut dari Universal.

Kesepakatan dengan Tencent dapat meningkatkan kehadiran Universal serta membangun kemitraan yang dicapai dua tahun lalu, di mana Tencent dapat melisensikan musik Universal untuk didistribusikan melalui platform streaming-nya. Tencent juga menghadapi persaingan ketat dari ByteDance yang diadakan secara pribadi di China, yang media sosialnya populer, berbagi video dan situs musik termasuk Toutiao dan TikTok.

Kini Universal dan Tencent keduanya memegang saham di Spotify, platform streaming musik terbesar di dunia yang memiliki kapitalisasi pasar sekitar US$27 miliar, sementara perusahaan Swedia tersebut adalah pemangku kepentingan di Tencent Music.
Tencent mengatakan pada saat pendapatan terakhirnya ia menambahkan lebih banyak musik di balik paywall, termasuk penyanyi populer Taiwan Jay Chou, untuk meningkatkan pendapatan. Tapi mungkin perlu waktu sebelum pengguna China beradaptasi dengan pendekatan yang relatif baru ini.

STEVY WIDIA

Exit mobile version