youngster.id - Tencent memblokir jutaan akun pemain PUBG dalam sepekan terakhir. Mereka terbukti curang karena memodifikasi karakter hingga meretas auto-aim di sistem permainan. Raksasa teknologi asal Tiongkok ini pun mengembangkan sistem anti-kecurangan.Dalam laporan terbaru Tencent, ada 1.217.342 akun pemain PUBG yang diblokir permanen selama 8-14 Januari 2021. “Mayoritas pemblokiran disebabkan oleh tindakan kecurangan, seperti modifikasi model karakter, peretasan auto-aim, dan X-ray vision,” kata perusahaan. Auto-aim memungkinkan pemain membidik musuh secara otomatis.
Sebanyak 24% akun yang diblokir karena memodifikasi model karakter. Lalu, 24% meretas auto-aim. Kemudian, 22% kecurangan berupa penggunaan X-ray vision dan 7% modifikasi model karakter. Kecurangan lainnya seperti modifikasi kerusakan area 7% dan meretas sistem yang mengatur kecepatan 12%.
Sekitar 38% pemain curang yang diblokir tersebut mendapatkan peringkat Bronze atau paling rendah. Kemudian, 11% peraih strata Silver, 9% Gold, 11% Platinum, 12% Diamond, 10% Crown, 6% Ace, dan 3% Conqueror.
PUBG gencar memblokir akun pemain curang untuk meningkatkan keamanan platform. Selain membuat permainan tidak adil, sistem anti-kecurangan dapat mendeteksi plugin pihak ketiga yang diunduh dalam permainan. Selain itu, dapat mengubah file secara ilegal.
Sistem itu dapat mendeteksi akun pemain yang curang. Tencent juga akan mengkaji laporan terkait kecurangan dan memblokir akun yang terbukti curang. “Beri tahu, sehingga kami dapat memblokir mereka,” kata perusahaan melalui akun Twitter @PUBGMOBILE, Jumat (22/1/2021).
Dikutip dari Bloomberg, Tencent membantu kepolisian Tiongkok untuk menangkap 120 developer yang mendukung kecurangan di PUBG, pada 2018 lalu. Ini diketahui dari hasil kajian terhadap delapan akun teratas di leaderboard PUBG yang terhubung langsung dengan server pesan milik Tencent, QQ. Para pemain yang ingin mendapatkan perangkat lunak (software) untuk bermain curang dari oknum developer, mengirimkan pesan ke akun-akun yang terdeteksi. Salah satu pengembang menjual software sekitar US$ 15 atau Rp 210 ribu.
STEVY WIDIA
Discussion about this post