Tenun Tradisional Harus Produktif

Alat tenun Sengkang dari Sulawesi Selatan. (Foto: Istimewa/Youngsters.id)

youngster.id - Sejak pasar bebas, pasar Indonesia mendapat serbuan tenun dari negara ASEAN, khususnya dari Vietnam, Myanmar dan Filipina. Untuk itu industri tenun tradisional harus tetap produktif agar terjaga kelestariannya sebagai warisan budaya.

“Tenun tradisional harus dipertahankan dari gempuran tenun asing yang mulai banyak masuk ke pasar dalam negeri. Ini sangat penting untuk mempertahankan warisan budaya lokal,” kata Ketua Bidang Manajemen Usaha Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), Bintang Puspayoga, dalam siaran pers Selasa (11/7/2017) pembukaan Pelatihan Manajemen bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), di Makassar, Sulawesi Selatan.

Bintang menegaskan Dekranas dan Kementerian Koperasi dan UKM menjalin sinergi untuk melakukan pelatihan SDM kerajinan tenun tradisional. Dekranas telah bergerak membina tenun tradisional khususnya di enam sentra tenun.

Ia menegaskan agar Dekranas daerah aktif mengembangkan potensi tenun daerah yang dapat bersaing di dalam negeri dan manca negara. Dia mencontohkan, Sulawesi Selatan memiliki potensi tenun Sengkang yang sudah terkenal. Tenun Sengkang memiliki motif dan bahan baku yang sangat berkualitas sehingga berdaya saing tinggi menghadapi tenun impor dan prospektif untuk dikembangkan.

“Pengrajin umumnya memiliki keterbatasan modal dan pemasaran, maka diperlukan sinergi untuk melakukan pembinaan dan pengembangan usaha UMKM pengrajin dalam hal pemasaran, manajemen, permodalan, peningkatan mutu dan pemanfaatan teknologi,” kata Bintang.

Bintang mengatakan Dekranas sebagai organisasi nirlaba tempat berhimpunnya penggiat industri kerajinan nasional dan menjadi elemen penggerak industri kerajinan menjalankan perannya sebagai mitra pemerintah membina dan mengembangkan tradisi dan warisan budaya dalam menghasilkan kerajinan yang bermutu dan berdaya saing tinggi.

Dalam sinergi ini, dilakukan dengan menata kembali manajemen usaha UMKM pengrajin untuk mengembangkan produk kerajinan sehingga berdaya saing dan laku di pasaran.

FAHRUL ANWAR

Exit mobile version