Terapkan Aspek ESG, ASSA Menarik Perhatian Investor

bisnis logistik

Optimisme Adi Sarana Garap Bisnis Logistik dari Hulu ke Hilir (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - Untuk mencapai bisnis berkelanjutan dan mendukung penerapan SDG (Sustainable Development Goals) baik didalam lingkup Perusahaan maupun di masyarakat, PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA)  menerapkan prinsip Environmental, Social and Governance (ESG) dalam kegiatan operasional perusahaannya. Upaya itu menarik perhatian IFC untuk berinvestasi.

Menurut Prodjo Sunarjanto selaku Presiden Direktur ASSA, sejalan dengan upaya tersebut, ASSA berhasil masuk ke dalam salah satu anggota Indeks baru yang diluncurkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu Indeks ESG Sector Leaders IDX KEHATI dan ESG Quality 45 IDX KEHATI.

“Faktor ESG sudah menjadi faktor yang menjadi perhatian bagi ASSA sejak awal. Di mana dalam menjalankan usaha, kami telah menjalankan prinsip reduce, reuse dan recycle dalam mengelola energi, air dan juga limbah yang dihasilkan. Dengan komitmen  tersebut, kami telah berhasil menarik perhatian dari IFC yang merupakan bagian dari Bank Dunia untuk berinvestasi di ASSA. Mereka sudah melihat bahwa ini merupakan nilai tambah dari ASSA dalam menjaga sustainability baik dari sisi keuangan maupun secara kemasyarakatan.”

Komitmen ASSA dalam menerapkan bisnis keberlanjutan sudah terlihat dalam berbagai upaya yang dilakukannya. Antara lain pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) dengan memasang energi listrik tenaga surya yang dilengkapi dengan sistem energi export/import. Dengan begitu, apabila energi yang dihasilkan tenaga surya lebih besar dari pemakaian Perseroan, maka memungkinkan ASSA untuk menjual energi tersebut kepada PLN.

Selain itu, ASSA juga mengurangi penggunaan air dan limbah berupa oli bekas, aki bekas, dan ban bekas untuk menghindari kontaminasi lingkungan. ASSA juga menggunakan air daur ulang untuk proses pencucian mobil, serta penggunaan motor listrik dalam operasional Anteraja.

“Kami optimis dengan semakin berkembangnya isu terkait lingkungan dan penerapan ESG di Indonesia, kesadaran investor dalam memilih investasi berbasis ESG akan semakin meningkat. Hal ini juga diharapkan dapat mendukung kenerja ASSA ke depan, tidak hanya dari sisi finansial saja, namun juga terus memperhatikan dampak lingkungan dan kemasyarakatan,” tutup Prodjo.

Seperti diketahui, ASSA merupakan perusahaan yang bergerak di bidang mobilitas, logistik dan penunjangnya, dengan tiga pilar bisnis utama, yaitu bisnis mobilitas (rental kendaraan, jasa pengemudi, car sharing), bisnis jual-beli kendaraan (Lelang-JBA dan Online Marketplace kendaraan-Caroline), serta end-to-end logistic (logistik dan kurir ekspress-Anteraja).

 

FAHRUL ANWAR

Exit mobile version