Ternyata Penggemar Game Adalah Orang Dewasa

(foto : ilustrasi/digitimes)

youngster.id - Ternyata video game bukanlah sarana hiburan untuk anak-anak saja. Menurut lembar fakta yang dirilis oleh Entertainment Software Association (ESA), menunjukkan bahwa mayoritas, atau 29 persen gamer di seluruh dunia ternyata berusia 18 hingga 35 tahun, yang merupakan usia dewasa.

Data yang dirilis oleh ESA tersebut tentu bertolak belakang dengan pandangan bahwa video game merupakan sarana permainan untuk anak kecil. Meski demikian, persentase pemain usia 18 tahun kebawah menduduki peringkat nomor dua, yaitu sebanyak 27 persen.

Rata-rata gamer juga didominasi oleh pria dengan persentase hingga 59 persen, sedangkan wanita sebanyak 41 persen. Menariknya, kebanyakan gamer wanita justru berusia 44 tahun, berbeda dengan gamer pria yang didominasi oleh usia 35 tahun.

Data dari ESA juga menunjukkan bahwa pembeli game masih didominasi oleh pria, yaitu sebanyak 60 persen. Sebagian besar para pembeli game juga ternyata beranggapan bahwa game lebih berharga dan layak untuk dibeli ketimbang film dalam bentuk DVD, musik, atau pergi ke bioskop.

Berdasarkan data tersebut, tidak heran bila game dengan rating dewasa dan remaja mendominasi penjualan game secara global. Menurut data dari ESA, 5 dari 10 game dengan penjualan paling tinggi merupakan game dengan rating dewasa. Game tersebut adalah Call of Duty: Black Ops III, Fallout 4, Grand Theft Auto V, Mortal Kombat X, dan Call of Duty: Advanced Warfare.

Sementara jika data dispesifikasikan ke platform PC saja, tidak ada game dengan rating di bawah usia remaja 13 tahun ke bawah yang masuk ke dalam daftar 10 game PC dengan penjualan terlaris. Hal tersebut dikarenakan PC merupakan platform yang memang lebih kompleks dan sulit dimengerti oleh anak-anak.

Untuk jenis game sendiri, game shooter paling mendominasi dalam hal penjualan secara global. Sementara untuk platform PC, strategi merupakan jenis game yang paling laris terjual.

Perkembangan hiburan digital seperti game memang tidak akan bisa dibendung. Keberadaannya juga tidak akan bisa dipisahkan dengan kehidupan sebagian besar masyarakat modern untuk saat ini dan di masa depan.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version