The Alex Blake Charlie Sessions, Festival Para Pelaku Seni Perempuan

The Alex Blake Charlie Sessions

Festival musik The Alex Blake Charlie Sessions 2019. (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - Panggung pertunjukan dan pameran terus bergairah usai tidur panjang selama Pandemi Covid-19. Salah satunya adalah The Alex Blake Charlie Sessions, yang untuk pertama kali menghadirkan kolaborasi antara festival musik, pop-up pameran seni, bookstore, film screenings dan Friday-night party bersama para pelaku seni perempuan.

“The Alex Blake Charlie Sessions adalah lebih dari sekedar musik festival. Di sini, para pengunjung dapat menikmati berbagai kuliner, pameran seni, hang-out bersama teman-teman, dan menciptakan memori baru. Tidak masalah dari generasi mana atau jenis musik apa yang disukai, pengunjung yang hadir bisa menikmati berbagai deretan musisi dan seniman di sini,” ujar juru bicara 24OWLS Singapura dalam siaran pers, Senin (30/1/2023).

The Alex Blake Charlie Sessions pertama kali diselenggarakan pada tahun 2019 lalu. Kali ini, The Alex Blake Charlie Sessions yang diprakarsai oleh 24OWLS  akan diselenggarakan selama lima hari berturut-turut yang memiliki dua panggung berbeda.

Seperti The Alex Blake Charlie Sessions sebelumnya, para pengunjung akan disuguhi oleh pengalaman menarik dengan penampilan para musisi atau seniman yang mungkin sebelumnya tidak pernah diketahui, atau hanya pernah mendengar, membaca dan melihatnya di media sosial.

Diantaranya akan tampil Kindergarchy, yang digawangi Amanda Rizkita pemusik Indonesia yang berbasis di Singapura. Selain itu akan ada Coming Up Roses, Trio alt-rock asal Singapura, menyuguhkan aliran musik dengan menggunakan melodi vokal dengan element folk, grunge dan shoegaze.

Lalu Deb Never, musisi asal Seattle yang menggunakan perpaduan sisi grunge, hip-hop, 808 beats and lirik melankolis dengan tambahan melodi gitar lo-fi.  Kemudian Didi Han, Disc Jokey asal Korea dan berbasis di Paris. Ada juga Ichiko Aoba, seorang penyanyi dan penulis lagu asal Jepang yang namanya dicatat oleh Pitchfork, dia juga akan tampil dengan Singapore String Ensemble.  

24OWLS,  juga akan menyatukan berbagai mitra dari dunia seni dan gaya hidup Singapura dalam serangkaian kolaborasi artistik seperti The Best Seats In The House x The Projector, pertunjukkan film menakjubkan yang dibuat oleh perempuan dan tentang perempuan, yang disukai oleh penonton dan kritikus. Nantikan penayangan perdana eksklusif di Singapura.

Ada juga EYES on, sebuah pameran seni yang mengenali karya seniman yang siap untuk kehebatan kreatif seperti Alisan M. Low, seorang seniman yang berfokus pada beragam gambar dan lukisan; Geraldine Lim, a soft sculptor, dan Wondebra Loh, seorang seniman-desainer yang menyukai tikus. Setiap seniman ini juga akan akan menawarkan berbagai pilihan customized design.

Festival ini akan digelar pada 21-25 Februari 2023  di Pasir Panjang Power Station.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version