Tiga Sektor Bisnis Startup Yang Berpotensi Raih Keuntungan Saat Ini

Tyovan Ari Widagdo entrepreneur sekaligus pendiri platform Bahaso. (Foto: Stevy Widia/youngster.id)

youngster.id - Sektor bisnis termasuk startup terpukul akibat dari pandemic Covid-19. Meski demikian, ada sejumlah bisnis startup yang berpeluang meningkat bahkan meraih keuntungan di masa sekarang ini. Mereka adalah e-commerce, edutech dan startup kesehatan.

“Ada sektor-sektor bisnis startup yang justru karena pandemi covid-19 ini mengalami kenaikan bisnis signifkan. Platform-platform kesehatan online seperti Halodoc menjadi populer karena membantu publik yang hanya ingin mengonsultasikan dan diagnosis online,” ungkap Tyovan Ari Widagdo entrepreneur sekaligus pendiri platform Bahaso dalam keterangannya, Senin (20/4/2020).

Menurut Tyovan, bisnis e-commerce menjadi kebutuhan utama publik dalam bertransaksi di masa pandemi covid-19 ini. Apalagi masyarakat enggan berbelanja secara langsung sehingga untuk pembelian beberapa kebutuhan dilakukan secara online melalui platform-platform e-commerce.

“Selain platform-platform bisnis e-commerce nasional yang sudah mapan, saat ini juga bermunculan platform-platform e-commerce lokal terutama untuk memenuhi kebutuhan sembako. Anak-anak muda di beberapa kota membuat platform-platform e-commerce lokal untuk membantu proses pembelian barang dari konsumen ke pasar,” katanya.

Berikutnya ada bisnis startup Collaboration Tools seperti aplikasi Zoom dan GotoMeeting yang menjadi populer di era pandemi covid-19. Peluang di sektor ini diambil oleh perusahaan-perusahaan asing mengingat di Indonesia sendiri masih sedikit atau bahkan tidak pelaku yang memanfaatkan peluang di bisnis startup Collaboration Tools.

Di samping itu dari sektor agrikultur seperti platform TaniHub juga menjadi populer, kemudian bisnis startup lainnya yang ketiban hoki di era covid-19 adalah sektor education technology atau edutech seperti Ruangguru, Zenius.

Tyovan mengatakan bahwa para pelajar saat ini juga sudah tidak mungkin belajar di sekolah akibat pandemi covid-19 sehingga mereka belajar di rumahnya masing-masing secara daring.

“Nanti popularitas sektor edutech tidak akan berhenti di era pandemi covid-19, namun ketika kondisi pascapandemi kami melihat bisnis di industri ini akan terus berkembang mengingat dalam kondisi pandemi covid-19 masyarakat dipaksa untuk berinteraksi dengan teknologi,” ujarnya.

Menurut Tyovan, setelah berakhirnya pandemi covid-19, masyarakat kemudian akan mulai terbiasa dalam melakukan aktivitas-aktivitas seperti bekerja, belajar dan belanja secara online.

STEVY WIDIA

Exit mobile version