youngster.id - Tim Palapa Wetan Consulting dari Universitas Gadjah Mada (UGM) menjadi satu-satunya tim dari Indonesia dan Asia yang berhasil menjadi juara dalam kompetisi internasional di bidang studi energi atau Venezuela Energy Solutions Case Study Competition. Kompetisi ini diselenggarakan oleh Venezuelan American Petroleum Association (VAPA) dan diikuti 75 tim dari 16 negara.
Pada kompetisi ini tim yang terdiri dari Vincentius Adven Brilian (Teknik Mesin 2019), Saeful Ghofar Zamianie Putra (Geofisika 2019), I Putu Fadya Rachmawan (Elektronika & Instrumentasi 2019), I Putu Mahendrayana (Ekonomi 2019), berhasil menjadi juara ketiga dengan hadiah US$800 dan piagam penghargaan.
Vincentius mengungkapkan, tim dari UGM menjadi tim non-Venezuela yang mendapatkan peringkat tertinggi. Sebab, juara pertama dan kedua diraih tim dari Venezuela. “Kami berhasil mengalahkan tim dari Spanyol di peringkat keempat dan tim dari Kanada di peringkat lima,”katanya yang dilansir dari siaran pers UGM, Kamis (27/5/2021).
Kompetisi ini disponsori oleh CITGO Petroleum Corporation. Pada pertandingan yang dilakukan secara daring ini terdiri dari 3 tahap yakni seleksi esai, semifinal, dan final. Khususnya pada babak semifinal, peserta diminta mengajukan solusi strategi beserta roadmapnya untuk menyelesaikan permasalahan krisis energi di Venezuela hingga tahun 2050. Solusi yang ditawarkan dituangkan dalam bentuk slide presentasi dan peserta diminta untuk mengumpulkan video presentasi dari slide yang telah dibuat dengan durasi 10 menit. Video presentasi inilah yang menjadi pertimbangan dewan juri untuk menyeleksi 6 tim finalis.
“Solusi yang kami ajukan bernama The STAR Energy: Sustainability Through the Affordable and Renewable Solution for Venezuela Energy Development,”ujarnya
Pada presentasi tersebut, kata Vincentius, mereka menawarkan berbagai jenis energi dengan segala permasalahan yang ditangani. Selanjutnya dari berbagai jenis energi yang harus dioptimalkan yang mana saja, termasuk migas dan energi terbarukan. “Kita harapkan supaya dapat tercipta ketahanan energi Venezuela di kemudian hari,” paparnya.
Vincentius menyatakan dengan keberhasilan menjadi juara ini makin memotivasi timnya untuk menorehkan prestasi lebih banyak lagi dalam berbagai kompetisi internasional untuk mengharumkan nama Indonesia dalam ajang kompetisi di bidang sains dan teknologi.
“Motivasi kami tumbuh secara alami karena kami terpanggil untuk menyelesaikan permasalahan energi, baik di Indonesia, maupun dunia untuk kesejahteraan umat manusia. Apapun kondisinya, apabila memang sudah memiliki passion di situ, kami akan tetap semangat untuk belajar tentang isu-isu energi dan berprestasi,”pungkasnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post