Tim Sapu Angin ITS Siap Berangkat Ke London

Tim Sapu Angin ITS (Foto: ITS.ac.id/Youngsters.id)

youngster.id - Menyusul kemenangannya di ajang Shell Eco-Marathon (SEM) Asia 2016 di Filipina, Minggu (6/3) lalu, Tim Sapu Angin ITS kini sedang mempersiapkan diri untuk ajang serupa World Class Driver Competition di London pada awal Juli 2016. Mereka akan memenuhi tantangan juara-juara dari Eropa dan Amerika Serikat.

Hal itu dikemukakan dosen pembimbing Tim Sapu Angin, Ir. Witantyo M.Eng.Sc, saat memberikan sambutan kedatangan Tim Sapu Angin di halaman Rektorat ITS, Selasa (8/3) siang.

“Kami akan melakukan revisi di beberapa bagian kendaraan agar kesalahan-kesalahan kecil saat di Filipina kemarin tidak terulang lagi,” kata Witantyo, dikutip dari laman ITS.

Di London nanti, lanjut Witantyo, dalam ajang yang menghadirkan para juara di Eropa, Asia dan Amerika Serikat itu, Indonesia bakal diwakili oleh tiga perguruan tinggi. Masing-masing dengan kelas berbeda. Yakni ITS untuk mobil berbahan bakar diesel, Universitas Indonesia berbahan bakar bensin, dan Universitas Pendidikan Indonesia mobil listrik.

“Sungguh ajang di Filipina telah memberikan banyak pelajaran buat kami untuk menyiapkan diri lebih baik lagi, termasuk penggunaan jenis ban yang kemarin sempat menjadi bahan pertanyaan dari perwakilan Eropa,” ujarnya.

Menurut Ketua tim mahasiswa Sapu Angin ITS, Rizkiardi Wilis Prakoso, kejuaraan yang baru saja diikutinya di Filipina itu merupakan anugerah yang luar biasa. Selain ketat, juga karena dihadiri tim peninjau dari Eropa dan Amerika Serikat.

“Ketika kendaraan kami diminta untuk mengulang dan mengganti ban, itu merupakan pukulan yang luar biasa. Hingga hari Minggu kami belum mencatatkan angka, karena apa yang kami capai sebelumnya tidak diperhitungkan karena bannya dianggap ilegal,” cerita mahasiswa Teknik Mesin semester 8 ini.

Lebih parah lagi, lanjut mahasiswa yang karib disapa Wilis ini, kepanikan pun sempat dialami timnya, karena mereka hanya membawa dua ban serep. Sementara tim peninjau dari Eropa meminta untuk mengganti semua ban.

“Untungnya tim dari ITB bersedia untuk meminjamkan ban cadangannya, dan baru pada hari terakhir Minggu sore kami bisa mencatatkan nilai,” ungkapnya sambil tersenyum.

 

Beasiswa S2

Sementara itu Rektor ITS, Prof Ir Joni Hermana MScES PhD, menyampaikan terima kasih atas perjuangan tim Sapu Angin yang bukan hanya telah membela almamater ITS, tapi juga bangsa Indonesia dalam kejuaraan internasional.

“Lebih membanggakan lagi Anda juara enam kali berturut-turut di ajang serupa di negeri orang. Perjuangan Anda semua untuk tampil saja sudah sesuatu yang luar biasa. Anda telah memenangkan segalanya, tak hanya sebagai juara tapi juga telah mengalahkan ego yang muncul ketika mendapatkan tekanan-tekanan. Sungguh luar biasa,” katanya.

Atas prestasi itu, Joni melanjutkan, bahwa semua tim Sapu Angin akan diberikan kesempatan untuk melanjutkan studi S2 secara gratis di ITS. “Ini yang dapat kami berikan atas prestasi Anda. Jika nanti Anda lulus S1, silakan melanjutkan ke jenjang S2 secara gratis,” tandasnya mengapresiasi yang disambut tepukan tangan dari semua anggota tim.

 

ANGGIE ADJIE SAPUTRA

Editor : STEVY WIDIA

Exit mobile version