Tingkatkan Akurasi GPS Secara Real Time, Transporta Implementasikan Teknologi Live Fleet Tracker

Transporta x Lacak.io

Emma Hartono, Chief Operating Officer dari Transporta, bersama dengan Danny Jiang, Co-Founder & Chief Operating Officer dari Lacak.io (Foto: Istimewa)

youngster.id - Sebagai upaya pemberdayaan industri truk UKM yang sebagian besar masih beroperasi secara manual, Transporta telah mengadopsi teknologi Live Fleet Tracker dari Lacak.io.

“Bermitra dengan Lacak.io untuk menghadirkan solusi digital yang lengkap bagi sektor logistik bukanlah keputusan yang sulit bagi kami. Reputasi Lacak.io dalam manajemen AI dan IoT di sektor tersebut telah menempatkan mereka sebagai pemimpin industri. Untuk pertama kalinya, pengguna dapat mengelola armada dan bisnis mereka secara real-time, dengan harga yang sangat terjangkau, sehingga memudahkan para UKM yang ingin melakukan digitalisasi bisnisnya dengan anggaran yang terbatas,” ujar Emma Hartono, Chief Operating Officer Transporta.

Inovasi di sektor rantai pasok menjadi kebutuhan yang krusial di tengah pandemi. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan yang beroperasi di industri truk di Indonesia terus berupaya mengintegrasikan kemajuan teknologi untuk meningkatkan layanan dan operasional. Salah satu tantangan yang ingin dijawab ialah bagaimana menggabungkan data manajemen armada berbasis GPS dengan data operasional untuk menciptakan solusi bisnis yang lebih holistik.

Dengan teknologi Live Fleet Tracker ini, sekarang seluruh pengguna sistem manajemen transportasi (TMS) dari Transporta dapat memantau armada dan berbagi informasi pelacakan secara real-time. Teknologi ini dapat diaplikasikan bersamaan dengan tools manajemen dan operasional yang digunakan oleh perusahaan truk UKM, di mana pun lokasi armada dan dengan penyedia layanan GPS apa pun, sehingga end user dapat menikmati layanan lebih transparan dan efisien.

Diklaim Emma, sistem manajemen transportasi yang dikembangkan bersama dengan Lacak.io ini dapat meningkatkan tata kelola keuangan bisnis, mengoptimalkan rute perjalanan, meningkatkan keamanan, serta mendigitalkan pencatatan dan manajemen tenaga kerja, sehingga UKM dapat lebih unggul di tengah persaingan pasar logistik. “Peningkatan teknologi ini juga memungkinkan pemantauan armada yang mudah dibagikan secara real-time,” ucap Emma.

Untuk berlangganan fitur GPS terbaru ini, pengguna akan dikenakan biaya Rp 120.000 per hari per armada. Biaya tersebut termasuk penyewaan perangkat, konektivitas, dan integrasi platform dengan pemasangan dan instalasi gratis.

Ke depannya, fitur ini juga akan dilengkapi dengan berbagai solusi baru, di antaranya manajemen aliran modal untuk bisnis, direktori, portal klien, dan aplikasi yang terintegrasi dengan platform e-commerce regional.

Exit mobile version