youngster.id - PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mempercepat penetrasi saluran fix broadband melalui sambungan fiber optic. Penetrasi fix broadband secara luas diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi kawasan.
EVP Telkom Regional III Jabar-Banten, Ketut Budi Utama mengatakan, pihaknya terus melakukan penetrasi sambungan fiber optic melalui produk indihome kepada masyarakat. Kendati pengguna handphone di Indonesia cukup besar, namun penggunaan broadband ke rumah masih sangat minim.
“Apa yang kami lakukan saat ini bukan untuk kepentingan Telkom, tetapi untuk kemajuan ekonomi masyarakat Indonesia,” kata Ketut pada acara IndiHome Customer Gathering di Hotel El Royale, Kamis (22/2/2018) di Bandung.
Menurut Ketut, penggunaan jaringan broadband fiber optic di Indonesia tergolong terlambat dibandingkan negara lain. Telkom pun baru memasarkan fiber optic pada 2015 lalu. Padahal, penggunaan jaringan fiber optic memberi sensasi berbeda saat menggunakan internet. Terutama pada kecepatan akses bila di bandingkan jaringan seluler.
“Memang kalau dibanding negara Jepang, kita belum ada apa-apanya. Di Jepang, pengguna fix broadband telah mencapai 70 juta sambungan. Makanya, peluangnya masih terbuka lebar,” jelasnya.
Dia yakin penggunaan broadband dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu kawasan. Penelitian menunjukkan, penggunaan broadband dapat menaikkan ekonomi 3%-4%.
Saat ini di Indonesia, pengguna fix broadband diperkirakan tak lebih dari 5 juta. Sementara pengguna broadband IndiHome Telkom saat ini mencapai 3 juta pelanggan secara nasional. Tahun ini, pihaknya akan menaikkan menjadi 5 juta sambungan IndiHome.
“Kami Telkom memulai dari nol untuk jaringan fix broadband ini. Tetapi kami berharap penetrasi penggunaan broadband bisa lebih cepat. Tahun ini kami menargetkan menjadi 5 juta sambungan,” pungkasnya.
STEVY WIDIA