youngster.id - Situs pemeringkat pendidikan worldtop20.org setiap tahunnya meluncurkan laporan peringkat kualitas pendidikan dunia. Tahun 2023 Indonesia berada di peringkat ke-67 dari 203 negara dunia.
Laporan tersebut juga menyoroti bahwa pendidikan di Indonesia masih perlu ditingkatkan baik dari sisi pengembangan kurikulum maupun kualifikasi dan kompetensi pendidik. Hal ini dikarenakan guru dengan kualifikasi minimal S1/D4 baru mencapai 73,17% dan guru yang bersertifikat pendidik baru mencapai 25,76%.
Merespon sertiikasi pengajar, edtech Cakap gelar program pengembangan keterampilan guru Cakap Teachers Academy (CTA). Program pelatihan bersertifikat ini guna meningkatkan kompetensi mengajar para guru, khususnya Bahasa Inggris. Ini merupakan penyelenggaraan ketiga dan terdapat dua angkatan (batch 6 dan 7) dengan beberapa penambahan modul, guna menyesuaikan dengan kebutuhan upgrading pengajar tanah air.
Basofi Hardiyanto, Teacher & PIC CTA menyatakan bahwa tujuan akhir yang ingin dicapai peserta adalah meningkatnya keterampilan guru dalam mengajar secara efektif, baik untuk pembelajaran tatap muka maupun daring/online.
“Tahun ini ada penambahan modul, sebelumnya ada 14 modul, saat ini 20 modul. Sebelumnya mereka tidak mengetahui lesson plan itu apa, management di class itu bagaimana, setelah ikut ini mereka lebih skillful dan mengaplikasikan teori yang sudah didapat ke dalam praktik mengajar,” kata Basofi, Selasa (19/12/2023).
Sejak 2021, secara statistik peminat program ini sudah melampaui 1.700 orang yang terus naik setiap angkatan-nya (batch). Hal ini menunjukkan minat yang tinggi untuk sertifikasi pengajar, karena dampaknya yang implikatif pada kualitas pembelajaran.
Tahun ini, pelaksanaan CTA juga lebih luas dengan keikutsertaan guru di luar Bahasa Inggris (Bahasa Spanyol dan Matematika). Selain itu, untuk jangka panjang lainnya, CTA juga akan melaksanakan workshop sesi offline di wilayah Jawa Barat dan Jawa Timur, sebagai penyesuaian sistem pembelajaran bauran (blended learning), yang telah Cakap lakukan.
“Tahun ini kita ada sesi one on one tutorial dan demo teaching. Sehingga banyak dari mereka yang terbuka wawasannya setelah program CTA ini,” tambah Basofi.
Salah satu peserta tahun ini, Marni Otace, Guru asal Medan, mengungkapkan bahwa pelatihan bersertifikat seperti CTA, bisa menjadi wadah upgrade bagi para pengajar dan menjadikan profesi ini sebagai pilihan karir.
“Sebagai Ibu dengan anak-anak yang masih kecil, ketika aku bisa berpenghasilan dan kerja dari rumah juga upgrade diri melalui program-program seperti ini, gratis pula. aku berharap lebih banyak yang dijangkau oleh program seperti ini,” kata Marni
Sementara itu Ghovindra Wijaya, peserta guru dari Makassar mengakui bahwa materi demo teaching sangat aplikatif pada pekerjaannya sehari-hari. “Sebelum demo, terdapat sesi one on one dengan tutor, disitulah saya memiliki banyak waktu untuk menganalisis lesson plan serta cara mengajar saya selama ini kepada siswa. Skill saya ter-upgrade disini,” imbuh Ghovindra.
STEVY WIDIA