youngster.id - Menunjukkan komitmennya untuk berkontribusi dalam peningkatan kompetensi vokasi untuk siap memasuki dunia kerja, terutama di sektor ritel, Erajaya Group bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), menghadirkan “Erajaya Vocational Day”.
Jimmy Perangin Angin, Chief Human Capital, Legal, GA dan CSR Erajaya Group mengatakan, sebagai salah satu pemimpin industri ritel di Indonesia, Erajaya Group terus berkomitmen pada pelaksanaan praktik bisnis yang berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan.
Salah satunya dengan mendukung perkembangan pendidikan vokasi yang dipercaya akan menciptakan sumber daya manusia yang terampil, unggul, serta mempersiapkan generasi penerus dunia ritel. Hal ini diwujudkan melalui kerja sama dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi dari Kemendikbudristek yang telah terjalin sejak 2019.
“Melalui Erajaya Vocational Day ini, kami akan menyajikan pengalaman kolaboratif dan sinergi antara industri, satuan pendidikan, tenaga pendidik, peserta didik, hingga lulusan vokasi yang diharapkan bisa memberikan ilmu dan pemahaman baru yang berdampak positif bagi kemajuan pendidikan vokasi dan bisnis ritel di Indonesia,” kata Jimmy, Kamis (23/11/2023).
Kegiatan ini disambut baik oleh Dirjen Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati, yang menilai sinergi ini sesuai dengan transformasi pendidikan dan implementasi Kurikulum Merdeka Belajar. Kemendikbudristek pun saat ini telah mencanangkan program SMK-PK atau SMK Pusat Keunggulan, melalui dua mekanisme, yaitu SMK PK Reguler dan SMK PK Skema Pemadanan Dukungan (SMK PK SPD). SMK PK SPD dikembangkan dengan tujuan mengajak dunia usaha dan dunia industri (DUDI) untuk menjadi co-creator pendidikan vokasi di SMK.
“Mitra industri diharapkan bukan hanya menyediakan anggaran, tetapi lebih penting lagi yaitu turut mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing industri, ikut mendidik dan mengajar sebagai praktisi mengajar, memberi kesempatan pelatihan bagi guru, memfasilitasi kesempatan magang terstruktur di industri sehingga lulusan SMK kelak akan kompeten sesuai harapan industri,” ujar Kiki.
Kemendikbudristek juga terus berupaya meningkatkan fokus pengembangan dan intervensi pada peningkatan relevansi, salah satunya melalui Merdeka Belajar Kampus Merdeka di jenjang perguruan tinggi yang mendorong mahasiswa belajar di luar kampus. Mereka pun didorong untuk belajar dari DUDI dan masyarakat. Pengalaman belajar tersebut diyakini akan mempercepat peningkatan relevansi kompetensi lulusan pendidikan vokasi.
“Kami meyakini bahwa dengan secara sistematis dan produktif melibatkan DUDI sebagai mitra yang berperan sebagai co-creator pendidikan vokasi, Indonesia dapat mewujudkan pendidikan vokasi yang unggul, yang mampu mendukung penuh berbagai aktivitas ekonomi dan masyarakat,” tambahnya.
Selama acara berlangsung, Erajaya Group juga membuka Pop-Up Store dan Hiring Corner yang memberikan kesempatan bagi para peserta untuk mempelajari bisnis Erajaya serta mengeksplor berbagai pekerjaan di posisi berbeda, dengan harapan bisa memberikan gambaran atas peluang nyata yang ditawarkan oleh Erajaya Group untuk lulusan unggul vokasi di Indonesia.
“Penggabungan perspektif dari sisi bisnis dan praktisi ini akan memberikan sudut pandang baru dan lengkap yang akan bermanfaat bagi kita semua untuk mewujudkan generasi yang unggul dan memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan di masa kini. Kami harap acara ini menjadi wadah untuk berbagi dan merancang strategi ke depannya sebagai bekal dalam pembelajaran peserta didik vokasi yang selaras dengan kebutuhan industri, khususnya ritel,” tutup Jimmy.
HENNI S.