youngster.id - Berdasarkan hasil Asesmen Nasional (AN) tahun 2021, satu dari dua peserta didik jenjang SD sampai SMA belum mencapai kompetensi minimum literasi. Padahal, siswa perlu menguasai kemampuan dasar ini sebelum belajar konsep pemahaman yang lebih tinggi. Salah satu penyebabnya adalah rendahnya kebiasaan membaca sejak dini karena kurangnya buku bacaan bermutu yang dapat menarik minat baca siswa serta penggunaannya yang tepat dalam kegiatan belajar.
Dalam menjawab tantangan ini, pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah meluncurkan beberapa inisiatif demi meningkatkan literasi siswa.
Pada tahun 2022, lebih dari 15 juta eksemplar buku bacaan bermutu disalurkan Kemendikbudristek ke lebih dari 20.000 PAUD dan SD yang paling membutuhkan di Indonesia, disertai dengan pelatihan dan pendampingan untuk membantu sekolah memanfaatkan buku-buku yang diterima. Ini adalah program pengiriman buku dengan jumlah buku dan jumlah penerima yang terbesar sepanjang sejarah Kemendikbudristek.
Berlanjut pada 27 Februari 2023, Kemendikbudristek dengan melibatkan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, meluncurkan Paket Kebijakan Merdeka Belajar Episode 23 yaitu, Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia yang juga disertai program pelatihan guru di dalamnya.
Upaya lainnya adalah mengajak berbagai pihak untuk gotong royong meningkatkan literasi. Mulai dari akademisi, penggiat literasi, kepala sekolah, guru, hingga filantropi. Salah satunya adalah Tanoto Foundation, organisasi filantropi independen di bidang pendidikan yang didirikan oleh Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto pada tahun 1981. Melalui program PINTAR, Tanoto Foundation berupaya meningkatkan kualitas guru dan kepala sekolah melalui inovasi-inovasi pembelajaran, serta dukungan terhadap program prioritas pemerintah di bidang pendidikan.
Hal ini diungkapkan dalam acara Penyerahan Buku Bacaan Bermutu di SDN 018 Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Acara ini merupakan kelanjutan rogram kerja sama Kemendikbudristek dan Tanoto Foundation, yaitu Gerakan Buku Bacaan Bermutu. Kerja sama ini bertujuan membantu pemerintah meningkatkan literasi siswa lewat penyediaan buku.
“Pemerintah tidak dapat bekerja sendiri untuk menjangkau semua sekolah-sekolah yang membutuhkan, karena itu kami mengajak berbagai pihak, dan Tanoto Foundation adalah yang paling responsive menerima dan menindaklanjuti ajakan kami. Kami juga temukan masih ada beberapa sekolah yang membiarkan buku-buku yang diterima, maka kami meminta kepada Dinas-Dinas Pendidikan untuk menginstruksikan sekolah-sekolah penerima agar menggunakan buku yang diterima tanpa takut akan ada tagihan karena semua ini diberikan secara gratis,” ujar Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Aminudin Azis, dikutip Rabu (29/11/2023).
Aminudin menargetkan tahun depan akan mencetak 20 sampai 21 juta eksemplar dengan target 31 ribu sekolah di luar sekolah yang sudah menerima sebelumnya.
Sementara itu, Direktur Pendidikan Dasar Tanoto Foundation, Margaretha Ari Widowati mengatakan, dalam kolaborasi ini, Tanoto Foundation bersama Kemendikbudristek menyebarkan 156 judul buku dengan total 76.752 buku di 12 kabupaten.
“Bersama-sama, kami tidak hanya memberikan buku berkualitas, tetapi juga memberikan pelatihan kepada guru di Kabupaten Kutai Kartanegara untuk mengoptimalkan penggunaan buku dalam pembelajaran. Kami sangat mengapresiasi para guru yang telah bekerja keras untuk mendidik para generasi muda Indonesia. Semoga upaya bersama ini terus menciptakan dampak positif dalam meningkatkan kemampuan literasi anak-anak Indonesia,” kata Margaretha.
Secara simbolis Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Direktur Program Pendidikan Dasar Tanoto Foundation, dan Direktur Sekolah Dasar Kemendikbudristek, Muhammad Hasbi, dan Bupati Kukar yang diwakili oleh Kabid. Sekolah Dasar Disdikbud, Akhmad Nur Khalis, menyerahkan buku kepada tiga kepala sekolah sebagai tanda dimulainya penyaluran buku bacaan berkualitas serta pelatihannya.
12 kabupaten yang menjadi sasaran distribusi buku dari kerja sama Kemendikbudristek dan Tanoto Foundation ini adalah Asahan, Karo, Kendal, Tegal, Kutai Barat, Kutai Kartanegara, Paser, Tebo, Batanghari, Muaro Jambi, Siak, dan Kampar. Program ini juga menyelenggarakan pelatihan untuk guru, salah satunya dilakukan dalam acara Penyerahan Buku Bacaan Bermutu di SDN 018 Tenggarong Seberang.
Pelatihan diikuti oleh 9 kepala sekolah dan 19 guru dari sekolah-sekolah di Kabupaten Kutai Kartanegara, mempelajari tentang pemanfaatan buku untuk menumbuhkan minat baca siswa serta penggunaannya dalam pembelajaran.
HENNI S.
Discussion about this post