youngster.id - Sebagai salah satu negara dengan potensi ekonomi terbesar di dunia. Indonesia menghadapi tantangan untuk berubah dan bergerak maju menuju bentuk ekonomi baru yang bermodal intelektual serta kreatifitas manusia. Mahasiswa sebagai kaum intelektual menjadi ujung tombang gerakan itu.
Berangkat dari itu, London School Public Relation (LSPR) menggelar acara bertajuk Trailblazers. Acara ini bertujuan untuk mendorong mahasiswanya menjadi wirausahawan berbasis teknologi.
“Saat ini LSPR sedang mempersiapkan para mahasiswa dan lulusan untuk menjadi enterpreneur diberbagai bidang. Mereka belajar ilmu komunikasi dimana ilmu ini juga sangat dibutuhkan oleh semua enterpreneur. Jadi seharusnya lulusan LSPR bisa menjadi wiraswasta yang terampil dan komunikatif dalam hal memasarkan, memprimosikan, mem – PR kan sehingga mereka juga bisa bersaing di kancah internasional nantinya, ” ungkap Prita Kemal Ghani, Direktur dan Founder LSPR Jakarta saat ditemui disela-sela Trailblazers Senin (26/9/2016) di Kampus London School Sudirman, Jakarta.
Lebih lanjut Prita mengatakan, program starup digital di era sekarang ini begitu menjanjikan. Dimana sekarang ini banyak orang muda kreatif turut ambil bagian dalam menciptakan karyanya melalui jasa internet untuk mempermudah masyarakat dalam dua aspek. Dan LSPR ingin turut berperan, dengan cara membuka kesempatan kepada mahasiswanya untuk mengakses dan memanfaatkan teknologi serta mengimplementasikan kreatifitas mereka.
“Jadi untuk melahirkan starup digital yang baik. Strategi yang dijalankan adalah dengan memonitoring dan pembinaan intensif melalui tahapan-tahapan sistematis. Langkah pertama bisa dimulai dengan Ignition yaitu seminar untuk menanamkan pola pikir enterprenurship dengan target 200 peserta setiap batch- nya. Selain itu, peserta ignition yang layak untuk melanjutkan ke tahap workshop untuk diberikan pembekalan keahlian yang mereka butuhkan dalan membuat sebuah startup digital, jelas Prita Ghani.
Ia menegaskan peserta yang lolos akan lanjut ketahap kedua yaitu Hackathon. Pada tahap ini peserta diharapkan dapat menghasilkan prototype dari ide solusi aplikasi.Ditahap ini pula calon founder akan ditemukan calon founder lainnya dari tiga bidang berbeda yaitu bisnis, teknilogi, dan desain. Kemudian dilanjutkan denfan tahap berikutnya adalah Boothcamp yang merupakan sesi monitoring mendalam untuk menyiapkan stategi peluncuran produk. Terakhir 10 team terpilih akan diinkubasi selama kurang lebih 3 bulan untuk dibina dan dibukakan akses ke berbagai pihak untuk memajukan starup mereka.
“Intinya rangkaian acara dengan tema Trailblazer ini merupakan salah satu bentuk LSPR untuk mendorong mahasiswa kami untuk menjadi seorang wirausahawan. Karena semua ini merupakan salah satu bentuk program kami untuk membangun inkubasi bisnis dalam bentuk teknologi digital yang berdampak positif nantinya untuk semua orang, ” tuntas Prita Ghani.
FAHRUL ANWAR
Editor : Stevy Widia
Discussion about this post