youngster.id - Nilai transaksi digital banking pada tahun 2021 mencapai Rp39.841,4 triliun atau tumbuh sebesar 45,64% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Namun, peningkatan transaksi melalui dunia digital harus diikuti dengan peningkatan literasi dan inklusi dunia keuangan.
Minat masyarakat bertransaksi keuangan digital semakin meningkat. Pada tahun 2021, setidaknya sudah 7 bank telah resmi menjadi jasa keuangan digital di Indonesia, yang merupakan bagian dari perbankan konvensional, serta bagian dari Fintech maupun bagian dari Technology Platform.
Wakil Kepala Badan III Sistem Pembayaran Digital dan Neobank KADIN Indonesia Kaspar Situmorang mengatakan, saat ini Indonesia memasuki dunia digital financing services.
“Seiring dengan perubahan perilaku konsumen ke digital, maka dari segi jumlah dan volume transaksi keuangan perbankan digital menunjukkan adanya peningkatan dari tren tersebut. Sehingga perlu dilakukan edukasi secara meluas melalui komitmen bersama sehingga akan semakin solid untuk berbagi peran mendorong percepatan literasi keuangan di masyarakat,” kata Kaspar dalam keterangan pers, Selasa (13/9/2022).
Untuk itu Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH), Perhimpunan Bank Nasional (PERBANAS), Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia bersinergi dalam upaya mendorong percepatan literasi dan inklusi keuangan digital di Indonesia.
Demi mengukuhkan komitmen tersebut, maka nota kesepahaman AFTECH, PERBANAS, dan KADIN Indonesia oleh Anika Faisal selaku Sekretaris Jenderal PERBANAS, Kaspar Situmorang selaku Wakil Kepala Badan III, Sistem Pembayaran Digital dan Neobank KADIN Indonesia, Budi Gandasoebrata selaku Sekretaris Jenderal AFTECH.
Sekjen PERBANAS Anika Faisal mengatakan, komitmen ini merupakan langkah strategis antara AFTECH, PERBANAS, dan KADIN Indonesia untuk mensukseskan inovasi digital demi mendukung pembangunan ekonomi digital di Indonesia. “Harapannya industri ini dapat bertumbuh bersama untuk kebaikan Indonesia,” katanya.
Sementara Sekretaris Jenderal AFTECH Budi Gandasoebrata mengatakan, komitmen bersama ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebanyak-banyaknya tidak hanya bagi para pengguna, tapi juga industri, dan juga kepada negara dalam hal inklusi keuangan dan literasi keuangan khususnya di era digital.
Penelitian yang dilakukan oleh Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) pada tahun 2020 menemukan bahwa 40 dari total 110 bank di Tanah Air berpotensi menghasilkan/menjadi jasa keuangan digital di masa depan karena percepatan digitalisasi.
Kemajuan digitalisasi perbankan tentunya tidak terlepas dari kecepatan industri untuk melakukan inovasi teknologi, yang didukung oleh kompetensi talenta digital. Dengan adanya kolaborasi ini, maka masing – masing pihak akan berperan untuk menciptakan asimilasi talenta digital yang dapat mengembangkan dan mencetak talenta berkualitas dunia, memiliki global mindset, stay relevant, memahami bagaimana menangani risiko dan compliance awareness melalui exposure perusahaan – perusahaan penyedia layanan jasa keuangan terbaik.
STEVY WIDIA
Discussion about this post