Transaksi Uang Elektronik OVO Berkontribusi Besar Terhadap Penerimaan Negara

Penandatanganan kerja sama antara Rektor Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Dr A Prasetyantoko dengan Presiden Direktur OVO yang juga Co-Founder dan CEO Bareksa, Karaniya Dharmasaputra. (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - Uang elektronik ada yang diproduksi bank dan non-bank, perusahaan fintech seperti OVO. Selama tujuh tahun, pertumbuhan rata-rata hampir 100%.  Bahkan pencapaian transaksi elektronik OVO terhadap penerimaan negara sebesar Rp399 triliun pada tahun 2022.

Presiden Direktur OVO Karaniya Dharmasaputra menjelaskan, uang elektronik atau e-money dapat memperluas akses pembayaran penerimaan negara kepada generasi muda, hingga masyarakat yang masih unbanked dan underbanked. Dengan begitu, langkah ini dapat berpotensi meningkatkan penerimaan negara.

“Dalam satu tahun (2022), nilai transaksi hampir Rp400 triliun,” ujar Karaniya dalam Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2023 bertema “Synergy and Innovation of Digital Economy: Fostering Growth”, Senin (8/5/2023) JCC Senayan, Jakarta.

Karaniya juga mengungkapkan, hingga saat ini, OVO telah melayani elektronifikasi transaksi pemerintah daerah melalui pembayaran PBB di 148 kota dan kabupaten. Jumlah kota dan kabupaten akan meningkat seiring dengan perluasan jenis pajak atau retribusi.

Karaniya juga mengatakan, uang elektronik juga memungkinkan masyarakat untuk membeli reksa dana. “Orang dulu beli reksa dana ke sekuritas, sekarang lewat smartphone.”

“Sekarang supir taksi, supir taksi online, sudah membeli surat berharga negara lewat smartphone. Sehingga membeli surat berharga negara, tidak perlu mengantri di bank,” tambahnya.

Di samping itu, OVO telah menjadi Lembaga Persepsi Lainnya untuk melayani pembayaran Pajak, Bea dan Cukai, serta Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Kanal pembayaran OVO meliputi PDAM, BPJS Kesehatan, PBB, PPh, PPN, PLN, Retribusi, E-SAMSAT. Menyusul dengan PPh, PPN, SIM, STNK, KUA, Tilang, dan sebagainya.

“Uang elektronik terbukti juga bisa membawa dampak langsung bagi yang berkaitan langsung dengan pertumbuhan ekonomi dan keuangan nasional,” tutup Karaniya

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version