Transportasi Daring Jadi Andalan Pengguna Multimoda Jabodetabek

Layanan transportasi online semakin diminati masyarakat. (Foto: istimewa)

youngster.id - Masyarakat lebih mengandalkan transportasi online (daring) daripada angkutan transportasi konvensional. Demikian hasil riset dari Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) yang disampakan dalam webinar bertema Peran Transportasi Daring dalam Penggunaan Transportasi Massal.

Peneliti SBM ITB Yos Sunitiyoso mengatakan untuk menentukan perjalanan dari tempat asal menuju tempat transit transportasi umum berbagai macam mulai dari jalan kaki, mikrotrans, dan kendaraan pribadi. “Tapi yang cukup besar adalah pengguna transportasi daring. Sebanyak 48% dari responden menggunakan layanan daring sebagai bagian dari perjalanan multimoda mereka,” ungkap Yos dalam webinar yang digelar Rabu (5/8/2020).

Ia menjelaskan, penelitian ini melibatkan 5.064 responden. Dari pilihan tersebut, mayoritas responden memilih ojek online sebagai kendaraan perantara sebelum atau sesudah menggunakan transportasi umum seperti bus atau kereta.

“Lalu 39% adalah sebelumnya menggunakan motor atau mobil pribadi ada peralihan juga dari kendaraan pribadi ke kendaraan daring dalam menuju hub transportasi umum,” ujarnya.

Yos menuturkan 96% responden lebih sering menggunakan ojek daring dibandingkan taksi daring. Dari angka tersebut, sebanyak 61% menggunakan layanan ojek daring dari Grab dan 35 persen dari Gojek sebagai bagian perjalanan multimoda mereka.

“Ini (lebih memilih menggunakan transportasi daring menuju stasiun dan halte) sebagai kemudahan akses menuju dari dan ke stasiun dan keterjangkaun harga serta kenyaman melalui kemacetan,” tutur Yos.

Riset yang dilakukan pada Desember 2019 hingga awal Maret 2020 ini merekomendasikan pembuat kebijakan transportasi massal dan daring terkait penggunaan atau berbagi informasi antara kedua penyelenggara untuk mendorong penumpangnya menggunakan transportasi massal. Hal tersebut bisa dilakukan dengan memberikan informasi terkait halte atau stasiun terdekat dan operasional transportasi umum.

Selain itu juga terkait integrasi pembayaran transportasi antarmoda perlu dilakukan. Selain itu, Yos mengatakan perlunya kebijakan infrastruktur yang sesuai seperti jalur khusus moda tidak bermotor di jalan umum.

“Platform transportasi daring juga dapat mendorong penumpang untuk menggunakan transportasi massal, dengan memberikan informasi seperti stasiun atau halte terdekat ataupun opsi transportasi umum termurah dan rute transportasi daring,” kata Yos.

STEVY WIDIA

Exit mobile version