youngster.id - Traveloka berencana memperluas layanan teknologi finansial (fintech) ke Thailand dan Vietnam. Rencananya, ekspansi ke dua negara itu dilakukan sebelum penawaran saham perdana atau IPO tahun ini. Startup unicorn ini juga tengah mengkaji investasi di bank di Indonesia.
Presiden Traveloka Caesar Indra mengatakan, ini dilakukan karena bisnis di Thailand dan Vietnam mulai pulih. “Rencana kami berinvestasi di fintech secara besar-besaran untuk memungkinkan lebih banyak konsumen melakukan perjalanan di kawasan ini (Thailand dan Vietnam),” kata Indra dikutip dari Reuters, Kamis (25/2/2021).
Traveloka akan membentuk perusahaan patungan di bidang fintech dengan menggaet salah satu bank terbesar di Thailand. Startup ini juga dalam proses diskusi dengan calon mitra di Vietnam. Pada tahap awal, perusahaan akan mengembangkan layanan bayar kemudian atau paylater di Thailand dan Vietnam.
Produk ini lebih dulu tersedia di Indonesia, dan sudah memfasilitasi lebih dari 6 juta pinjaman. Selain paylater, Traveloka menawarkan layanan asuransi dan manajemen kekayaan di Indonesia. Indra mengatakan, potensi bisnis fintech di Indonesia sangat besar. Sebab, hanya 6% dari 270 juta penduduk yang memiliki kartu kredit.
Sejauh ini, Traveloka memiliki tujuh produk terkait keuangan yakni asuransi, poin, paylater, dompet digital melalui Uangku, isi ulang saldo, konektivitas dan data, serta international data plans. Pengguna produk keuangan itu pun meningkat pada 2020. Untuk Traveloka Paylater misalnya, meningkat tujuh kali lipat. Sedangkan pengguna Traveloka Paylater Card naik lima kali lipat.
CEO Traveloka Ferry Unardi pun ingin perusahaan cepat berkembang. Oleh karena itu, unicorn tersebut menargetkan IPO tahun ini. “Jika dapat melakukannya lebih cepat, kami kemudian dapat berfokus pada eksekusi dan mengembangkan perusahaan,” kata Ferry beberapa waktu lalu.
STEVY WIDIA
Discussion about this post