youngster.id - Berdasarkan survei Traveloka, tingkat kepercayaan konsumen untuk berwisata kembali dalam waktu dekat, mulai meningkat. Namun sebagian konsumen masih khawatir untuk bepergian saat pandemi corona. Untuk itu, startup online travel agent (OTA) ini meluncurkan fitur tur virtual.
Survei tersebut dilakukan Traveloka setiap bulan sejak Mei. Jumlah responden yang disurvei berbeda-beda, mulai dari 901 hingga 3.291 orang per bulannya. Berdasarkan survei itu, Traveloka meluncurkan fitur tur virtual.
“Jumlah (pengguna yang optimistis) meningkat dibandingkan Mei yang kurang dari 30%. Ini menjadi peluang dan pembuka jalan di tujuh negara di mana kami beroperasi,” kata Terry Santoso Head of Marketing Traveloka Xperience dalam keterangannya, Jumat (9/10/2020).
Startup unicorn Tanah Air ini menggunakan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan maha data atau big data untuk memberikan rekomendasi. Selain itu, akan ada pramuwisata yang menjelaskan mengenai destinasi wisata selama tur virtual. Layanan ini dapat diakses pengguna di Bali, dan akan diluncurkan di Nusa Tenggara Barat, Sumatera Barat, dan lainnya bulan depan.
Co-Founder Traveloka Albert Zhang menambahkan, perusahaan berfokus pada pengembangan dan inovasi teknologi agar dapat bertahan di tengah pandemi virus corona. Fitur tur virtual dengan siaran langsung (live streaming) ini diklaim pertama di Asia Tenggara. Melalui fitur baru itu, pengguna dapat mengunjungi 15 destinasi wisata.
“Selain itu, dapat berinteraksi sepanjang mengikuti tur,” kata dia. Traveloka bekerja sama dengan perusahaan teknologi di sektor pariwisata, Atourin untuk menyediakan fitur tur virtual. Atourin menyediakan layanan one-stop-solution bagi wisatawan seperti informasi obyek wisata, rekomendasi rencana perjalanan, dan jasa pemesanan pemandu wisata tersertifikasi.
STEVY WIDIA
Discussion about this post