youngster.id - Pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia terus naik, seiring melesatnya jumlah pengguna internet. Namun hal itu juga harus diikuti dengan pembangunan infrastruktur digital yang memadai, termasuk fasilitas data center.
Berdasarkan laporan dari IDC FutureScape, pada akhir tahun 2021, 80% perusahaan akan menerapkan mekanisme peralihan infrastruktur dan aplikasi IT yang berpusat pada cloud dua kali lebih cepat dari sebelum terjadinya pandemi.
“Di masa depan, kita akan memiliki lebih banyak operator data center, khususnya yang terpisah dari operator telekomunikasi karena operator telekomunikasi lebih banyak menyediakan layanan yang terkait 5G dibandingkan dengan layanan dasar infrastruktur IT,” kata Elisabeth Simatupang, Country Manager SpaceDC dalam keterangannya Senin (25/1/2021).
Menurutnya, adapun yang mendorong peningkatan permintaan data center di Indonesia antara lain adalah Internet of Things (IoT) karena layanan digital sudah tidak dapat dipisahkan dari kehidupan kita sehari-hari.
Kemudian dengan teknologi berbasis 5G, operator diharuskan menyediakan lebih banyak layanan dibanding sebelumnya. Jaringan teknologi berbasis 5G akan membutuhkan trafik data yang lebih padat dan cepat, yang akan meningkatkan permintaan pada kapasitas data center.
Elisabeth melanjutkan kebutuhan data center suatu negara didorong meningkatnya pengguna internet dan medsos serta konektivitas lebih luas. Nah, permintaan fasilitas internet meningkat eksponensial dengan 150 juta orang Indonesia melek internet tahun 2023 dan di dua tahun terakhir, ada 20 juta pengguna baru medsos.
Kemudian ada pula visi pemerintah ‘Go Digital 2020’ dan ‘Industri 4.0’, mendorong kebutuhan lebih banyak data center karena sejuta nelayan dan petani akan mendapat dukungan online dari ribuan startup teknologi terkait upaya mendigitalkan 8 juta Usaha Mikro Kecil Menengah UMKM.
negara seperti Indonesia memantapkan diri sebagai negara ekonomi digital mandiri dengan munculnya ide-ide lokal untuk menangani permasalahan khas tiap negara. Maka, akan ada pembangunan data center lebih besar di luar kota Jakarta, misalnya Surabaya.
Pada 2021, cloud akan mendukung cara perusahaan beradaptasi dengan new normal. Forrester memprediksi bahwa pasar global infrastruktur public cloud akan tumbuh 35% menjadi USD 120 miliar pada tahun 2021.
“Terungkap bahwa raksasa teknologi tertarik memperluas layanan cloud mereka di Indonesia. Riset tersebut menyebutkan penyedia cloud hyperscale seperti Alibaba, Microsoft, Google, dan AWS telah jadi pendorong kuat bagi pasar Indonesia dengan mengumumkan mereka akan membuka data center sendiri dikarenakan penerapan cloud computing yang cepat,” sebut Elisabeth.
STEVY WIDIA
Discussion about this post