Tren Di Media Sosial 2017

Social Media Analytics

Pentingnya Social Media Analytics untuk Strategi Pemasaran (Foto: Forbes)

youngster.id - Media sosial telah memberi dampak yang besar kepada masyarakat di seluruh dunia. Perkembangan media ini juga sangat pesat. Forbes memperkirakan ada 5 tren di media sosial yang akan mendominasi 2017 ini.

1. Berkirim pesan

Generasi milenial lebih memilih SMS dan over-the-top (OTT) messaging untuk berkomunikasi. 62 % milenial lebih setia pada merk yang berkomunikasi melalui cara tersebut. Diperkirakan ada 2 miliar pengguna berkirim pesan OTT pada 2018.

Sehingga aplikasi berkirim pesan seperti WhatsApp, Facebook Messenger, Viber dan WeChat memiliki pengguna yang lebih banyak daripada nama besar lain seperti Facebook, Twitter, LinkedIn dan Instagram.

Mengapa demikian? Orang lebih menyukai sentuhan personal, keterbukaan dan kolaborasi yang diberikan. Dunia bisnis sudah memanfaatkan platform social messaging tersebut, misalnya, di Facebook, cukup klik iklan dan akan dialihkan ke jendela pesan merk tersebut.

2. Melawan hoax

Generasi melek teknologi, yang sebagian besar mendapatkan informasi dari internet, menyukai kejujuran sehingga tergerak untuk memeriksa kembali berita yang mereka baca. Mereka menginginkan media lebih transparan dengan membagikan konten reportase.

Media sosial seperti Facebook dan Twitter sudah mengambil langkah untuk membendung hoax, akun penyebarnya tidak lagi dapat memasang propaganda di platform tersebut.

3. Konten autentik

Milenial menyukai video live dan konten yang autentik. Media pun sering mengutip video siaran langsung untuk memberitakan acara besar. Di Amerika Serikat, generasi milenial merupakan penonton aktif dibanding kelompok usia lainnya pada 2016 dan diperkirakan begitu juga pada 2017.

YouTube muncul dengan konsep membagikan video peristiwa nyata dan tidak disaring. Media sosial sekarang mengembangkannya dengan menawarkan video real time, seperti yang ditawarkan Periscope, Facebook Live dan Instagram.

4. Augemented reality

Diperkirakan platform media sosial lainnya akan bermain dengan augmented reality pada 2017. Lensa swafoto dari Snapchat membawa augmented reality ke dunia media sosial. Pokemon GO, meskipun bukan media sosial, menjadi sensasional pada 2016. Bahkan Mark Zuckerberg membenarkan Facebook sudah bereksperimen dengan augmented reality, baru-baru ini mereka mengakuisisi Masquerade, filter untuk selfie dan video.

Augmented reality juga memberi kesempatan bagi merk dagang untuk berkomunikasi dengan konsumen dengan membagikan pengalaman, tidak hanya informasi di media sosial.

5. Chatbot

Kini, orang lebih menyukai layanan konsumen melalui media sosial daripada telepon karena dirasa lebih efisien dan cepat . Chatbot adalah kecerdasan artifisial, artificial intelligence (AI), yang dapat membuat percakapan dengan orang. Facebook mengintegrasikannya dengan Messenger, dunia bisnis juga memanfaatkannya untuk berkomunikasi dengan pelanggan.

Chatbots memperbaiki layanan konsumen dengan respon cepat pada komentar dan pertanyaan. Meski pun masih di tahap awal, chatbot terbukti dapat membantu konten yang berkaitan dengan konsumen dan transaksi.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version