Tren Gen AI Diproyeksi Segera Masuk Ke Segmen Smartphone Dengan Harga Terjangkau

Pemaparan Tren AI & Indonesia Smartphone Market Overview dari Counterpoint Research di Indonesia Gadget Award 2025. (Foto: stevywidia/youngster.id)

youngster.id - Teknologi Generative AI (Gen AI) di smartphone terus berkembang pesat. Riset terbaru Counterpoint Research mengungkapkan, seiring dengan semakin matangnya teknologi GenAi, aksesibilitasnya akan meningkat bahkan pada smartphone dengan harga lebih terjangkau.

Perwakilan Counterpoint Research Ridwan Kusuma mengatakan, hasil riset bertajuk Tren AI & Indonesia Smartphone Market Overview menunjukkan kemampuan AI pada smartphone terus meningkat massif berkat perpaduan on-device AI dan cloud AI.

“Untuk itu, diperkirakan pada tahun 2028 smartphone dengan harga di bawah US$ 100 sudah dibekali fitur AI canggih yang saat ini hanya ada di segmen kelas premium,” kata Ridwan dalam acara Indonesia Gadget Award 2025 yang digelar Gizmologi dan GadgetDiva, Kamis (13/11/2025) di Jakarta.

Menurut dia, hal ini mengacu dari besarnya investasi pengembangan GenAI secara global. Bahkan, Counterpoint juga mencatat pergeseran signifikan dalam distribusi smartphone AI di dunia.

Pada tahun 2023 Gen AI baru ada di smartphone premium (>US$ 400). Kemudian pada rentang tahun 2024-2025, fitur gen AI mulai hadir di kelas mid-range (USD 200-399). Diperkirakan mulai tahun 2028 smartphone dengan harga US$ 100 sudah akan memiliki fitur AI generatif.

Tidak lagi hanya eksis pada perangkat kelas flagship, kini semakin banyak produsen smartphone hingga kategori gadget lainnya yang memberikan fitur AI sebagai salah satu nilai jual utama. Lebih dari sekadar gimmick, implementasinya dapat membantu aktivitas keseharian. Seperti mulai sempurnakan hasil foto, hingga membuat ringkasan praktis dari sebuah dokumen maupun transkrip suara.

“Menariknya, tingkat antusiasme tertinggi justru datang dari negara berkembang. Indonesia dan Thailand termasuk pasar yang paling terbuka dan cepat mengadopsi fitur Gen AI,” ujarnya.

Hal ini terlihat dari pertumbuhan pasar smartphone di Indonesia sekitar 12% pada Q3 2024. “Pertumbuhan ini dipengaruhi oleh adopsi Gen AI–semakin banyaknya smartphone 5G yang makin terjangkau, serta meningkatnya indeks kepercayaan konsumen,” kata Ridwan lagi.

Data juga menunjukkan Samsung masih mendominasi pangsa pasar smartphone Indonesia pada Q3 2025, mencapai 20%. Posisi berikutnya ditempati oleh Xiaomi (17%), OPPO (16%), vivo (14%), serta Infinix (12%) yang disebut paling agresif dengan pertumbuhan hingga 45% YoY.

Pada kesempatan itu Samsung berhasil meraih sejumlah penghargaan Indonesia Gadget Award 2025, termasuk Best Gadget for Women lewat Galaxy Z Flip. Sedang OPPO yang meraih pangsa pasar 16% berhasil memenangkan kategori Gadget of the Year 2025 lewat smartphone flagship OPPO Find X9 Pro.

Sementara itu, Pakar IT dan Dosen ITTS Onno W. Purbo mengakui perkembangan AI di tanah air sangat pesat. Penerima penghargaan internasional Jonathan B. Postel Service Award ini berharap perkembangan ini diiringi dengan sikap bijak dan bertanggungjawab dalam menggunakan AI.

“Karena sistem ini mampu membaca dan menyimpan file yang kita unggah. Jadi jangan sampai mengunggah data pribadi ke AI dan bertanggungjawab dalam menggunakannya,” tegasnya.

 

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version