youngster.id - Tren teknologi disruptif, yang diperkirakan akan terjadi mulai tahun 2021 dan seterusnya, mencerminkan dampak pandemi COVID-19 pada percepatan transformasi digital yang terjadi di masyarakat. Demikian prediksi tren teknologi dari NTT Ltd bertajuk Future Disrupted 2021.
Andy Cocks, Chief Go-to-Market Practices Officer di NTT Ltd mengatakan, berdasarkan tren teknologi yang diperkirakan akan mendorong suatu perubahan, dikombinasikan dengan pandangan dari para ahli di NTT Ltd., tren tersebut berfungsi sebagai panduan bagi para pebisnis yang ingin menangkap peluang dan manfaat yang dibawa oleh teknologi ini.
“Pada tahun 2021, kami memperkirakan bahwa keberhasilan CX akan bergantung pada apakah anda memiliki strategi berbasis data dan terdokumentasi dengan baik. Data pelanggan dalam jumlah besar yang diakses, diambil, dan dikelola oleh sebagian besar organisasi dari berbagai sumber semata-mata akan siap bertambah di tahun mendatang,” kata Andy dalam keterangannya, Rabu (2/12/2020).
Andy melanjutkan, otomatisasi juga akan memainkan peran penting dalam inisiatif pengalaman karyawan. NTT memprediksi untuk melihat kemajuan dan adopsi otomatisasi proses robotik, pembelajaran mesin, dan AI. Pengusaha harus berpikir keras untuk mengoptimalkan kesejahteraan dan keselamatan karyawan. “Identitas, data dan analitik, alat kolaboratif, keamanan dan otomatisasi akan menjadi dasar untuk meningkatkan pengalaman karyawan, serta yang terpenting, kesejahteraan karyawan,” ujarnya.
Dia menegaskan, ada lima tren utama teknologi disruptif yang menjanjikan untuk membantu bisnis mewujudkan keselamatan dan keamanan, mendukung pertumbuhan berkelanjutan, dan mengurangi beban pada lingkungan. Pertama APN (All-photonics networks) akan memperkuat komunikasi global.
Kedua, teknologi Cognitive Foundation (CF) akan menghubungkan dan mengontrol segalanya. Ketiga, Digital twin computing (DTC) akan memungkinkan analisis prediksi dengan mengintegrasikan dunia nyata dan virtual. Keempat, evolusi ‘citizen developer’ dan otomatisasi proses robotik akan membentuk kembali bisnis.
“Pembangunan platform-platform berkode rendah/tanpa kode memungkinkan siapa saja untuk membuat aplikasi bisnis dengan menggunakan data perusahaan mereka sehingga menjadi pembeda yang signifikan bagi bisnis. Pendekatan ‘citizen developer’ juga memanfaatkan otomatisasi proses robotik untuk mengotomatiskan proses bisnis tertentu, dengan demikian memungkinkan karyawan menghabiskan waktu untuk pekerjaan yang bernilai lebih tinggi,” paparnya.
Terakhir, Komputasi kuantum dan edge akan mengantarkan era baru komputasi. Lebih banyak pekerjaan komputasi yang dapat dilakukan secara lokal di edge, daripada di pusat cloud yang dapat menyebabkan penundaan. Misalnya, sistem komputer pada visualisasi mobil akan memproses dan mengenali gambar dengan langsung, dibandingkan dengan harus lebih dulu mengirimkan informasi tersebut ke cloud untuk melakukan verifikasi.
“Ketika tren teknologi disruptif ini sudah ada di depan mata, dalam waktu dekat, tren ini akan mendorong kebutuhan terhadap transformasi digital karena memungkinkan bisnis untuk memberikan pengalaman pelanggan dan karyawan yang superior, lebih terhubung, mulus dan positif. Karena itu, NTT Ltd. memprediksi bahwa transformasi digital pada tahun 2021 akan menjadi suatu keharusan bagi dunia usaha, bukan suatu pilihan lagi,” pungkasnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post