youngster.id - Aruna, perusahaan teknologi yang bergerak di bidang kelautan dan perikanan, menghimpun pendanaan terbaru dari investor existing seiring dengan keberhasilan perusahaan mencetak pertumbuhan 86x di tengah pandemi.
Suntikan modal senilai US$5,5 juta bersumber dari East Ventures, AC Ventures, dan SMDV.
“Selama pandemi ini, pendapatan Aruna pada semester I/2020 tumbuh 86 kali dibanding semester I/2019. Aruna adalah salah satu perusahaan yang terdampak positif oleh krisis. Hal ini membuat kami bersemangat untuk memperkuat dukungan kami ke Aruna,” kata Willson Cuaca, Co-founder and Managing Partner of East Ventures dalam keterangannya, Kamis (13/8/2020).
Dana sengar ini akan mendukung rencana Aruna untuk memperkuat basis komunitas mitra nelayan perusahaan dengan memperluas jangkauan operasional ke lebih banyak daerah pesisir, dan peningkatan produktivitas nelayan lewat pelatihan dan edukasi tentang kualitas dan standardisasi produk.
“Fokus Aruna adalah mencari solusi atas permasalahan terbesar di sektor perikanan sehingga membantu meningkatkan kesejahteraan nelayan dan UMKM lainnya, sambil menciptakan transparansi dalam perekonomian. Kami sangat antusias dan optimistis Aruna akan terus menjadi perusahaan yang memajukan ekonomi kelautan di Indonesia,” kata Pandu Sjahrir, Founding Partner of AC Ventures
Selain itu, investasi segar membantu Aruna melebarkan sayap ke pasar baru baik di dalam maupun luar negeri.
“Aruna mempunyai misi untuk menjadikan laut sebagai tempat penghidupan yang lebih baik untuk semua [making the sea a better livelihood for all]. Platform perdagangan elektronik membuat penjualan produk hasil laut dan perikanan lebih adil dan transparan, serta memotong mata rantai perdagangan ikan yang selama ini tidak efisien. Aruna berencana mendukung usaha pemerataan ekonomi dengan menjangkau lebih banyak titik pesisir di berbagai wilayah Indonesia,” kata Farid Naufal Aslam CEO dan Co-Founder Aruna.
Menurut dia, Aruna saat ini telah bekerja sama dengan ribuan mitra nelayan di 31 lokasi pesisir di Indonesia, yang tersebar dari Sumatra hingga Papua. Aruna membantu menyalurkan produk perikanan dan hasil laut nelayan Indonesia ke pasar ekspor di Asia Tenggara, Asia Timur, Amerika Utara, dan Timur Tengah serta mendistribusikan ke pasar domestik di berbagai kota dan kabupaten.
Farid mendirikan Aruna bersama Indraka Fadhillah, dan Utari Octavianty pada 2016. Ketiga lulusan Telkom University Bandung tersebut merintis Aruna untuk menciptakan ekosistem perdagangan ikan dan hasil laut yang berkelanjutan dan adil dengan memanfaatkan teknologi.
Permintaan yang tinggi atas produk perikanan dan hasil laut menopang pertumbuhan pesat Aruna. Pendapatan Aruna sepanjang semester I/2020 tumbuh hingga 86x dibanding periode yang sama pada semester I/2019.
“Walaupun saat ini tengah dalam kondisi pandemi Covid-19, Aruna tetap optimistis bisa mendorong pertumbuhan lebih jauh lagi karena produk perikanan merupakan salah satu produk yang mengalami pertumbuhan yang baik selama pandemi. Produk-produk perikanan bisa menjadi sumber protein yang dapat membantu daya tahan tubuh masyarakat,” kata Farid.
Pandemi Covid-19 mendorong konsumen untuk mengadopsi kebiasaan baru, termasuk memesan produk pangan segar dari rumah. Untuk melayani pasar tersebut, Aruna memasuki pasar B2C melalui peluncuran Seafood by Aruna.
Seafood by Aruna menyediakan jasa pesan antar 20 jenis produk hasil laut berkualitas tangkapan nelayan lokal untuk konsumen di area Jabodetabek, Bandung, dan Balikpapan. Selain produk segar seperti lobster, udang, tuna, dan dori, Seafood by Aruna menyediakan produk siap saji dan siap masak.
Produk Seafood by Aruna tersedia di Tokopedia, Shopee, Bukalapak, dan Grab Mart. Aruna juga bekerja sama dengan Sayurbox, Nalayan, dan Delisari serta membuka peluang kemitraan bisnis sebagai reseller.
STEVY WIDIA
Discussion about this post