youngster.id - Tunaiku, produk digital dari Amar Bank berhasil mencatat pertumbuhan 5 (lima) kali lebih besar di sepanjang tahun 2018. Angka ini juga didukung dengan pencapaian nasabah dengan total lebih dari 170,000 nasabah yang dicapai oleh Tunaiku dalam waktu singkat.
Perkembangan Tunaiku yang cukup signifikan ini menjadi cara bagi Amar Bank untuk dapat memperluas layanan produk perbankannya ke 16 kota besar di Indonesia tanpa perlu membuka cabang (branchless). Prestasi ini yang menjadikan Tunaiku sebagai market leader untuk kategori produk digital perbankan di Indonesia.
“Pertumbuhan ini memperlihatkan besarnya kebutuhan masyarakat akan produk perbankan yang menyediakan layanan kredit serta layanan perbankan lainnya. Amar Bank sebagai bank modern yang berada pada era digital, menghadirkan teknologi untuk mengakomodasi kebutuhan nasabah akan pelayanan kredit yang cepat dan masif melalui produk unggulannya, Tunaiku,” Jelas Vishal Tulsian, Managing Director Amar Bank dalam keterangannya, Kamis (24/1/2019) di Jakarta.
Dengan adanya pencapaian ini, Vishal mengaku optimis melihat geliat pertumbuhan perekonomian di Indonesia tahun 2019. Diakui oleh Vishal bahwa Amar Bank akan terus mendukung pertumbuhan perekonomian inklusif di Indonesia melalui inovasi produk dan kegiatan kerjasama dengan beberapa partner perbankan lainnya.
“Kami optimis pertumbuhan perekonomian akan semakin baik lagi di tahun 2019, dan Amar Bank akan menjadi bagian dari pertumbuhan ini. Terutama dengan berkembang pesatnya Tunaiku, akses layanan keuangan akan menjadi semakin luas sehingga dapat memacu percepatan inklusi keuangan di Indonesia,” Tutup Vishal.
Pertumbuhan dari Amar Bank ini sendiri turut berperan dalam pertumbuhan kredit perbankan di Indonesia yang mencapai 12,45% di sepanjang tahun 2018. Angka ini, menurut OJK, berada diluar target yang sudah ditentukan.
Amar Bak baru saja meraih predikat Bank Berpredikat Sehat dengan Aset di bawah Rp 2 Triliun. Bank ini juga mencatat pertumbuhan aset perbankan sampai bulan Desember 2018 sebesar Rp 1,8 T. Angka ini menunjukkan pertumbuhan 2 (dua) kali lebih besar dibandingkan pada bulan Desember 2017 yang hanya sebesar Rp 800 miliar.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post