youngster.id - Uber peroleh tambahan dana baru dipenghujung tahun 2017. Konsorsium yang dipimpin Softbank Grup Corp setuju untuk berinvestasi sekitar US$ 8 miliar atau sekitar Rp 108 triliun (kurs per US$ 1: Rp 13.546) bagi bisnis ride sharing itu.
Dikutip dari BBC, Jumat (29/12/2017), konsorsium membeli sebagian besar saham dari sejumlah investor awal dengan nilai US$ 48 miliar atau sekitar Rp 650 triliun (kurs per US$ 1: Rp 13.546). Pihak Uber menyebut, investasi ini akan digunakan untuk keperluan ekspansi dan pengembang dari sisi teknologi.
Kesepakatan ini, termasuk investasi tambahan, direncakan rampung pada awal 2018. “Kami berharap dapat bekerja sama dengan investor untuk mendukung investasi teknologi, mendorong pertumbuhan, termasuk memperkuat tata kelola perusahaan,” ungkap pihak dari Uber.
Kesepakatan ini terjadi setelah Uber setuju menjual sahamnya ke konsorsium itu. Nantinya, konsorsium akan memiliki sekitar 15% saham dari perusahaan yang berbasis di San Fransisco, Amerika Serikat (AS) tersebut.
Sebagai bagian dari kesepakatan, dewan direksi Uber akan diperluas dari sebelumnya 11 menjadi 17 orang. Nantinya, dua bangku dari 17 orang tersebut akan diisi perwakilan Sofbank.
Proses ini pun mendapat dukungan penuh dari CEO baru Uber, Dara Khosrowshahi. Bahkan, ia menyebut guyuran dana ini dapat membantu Uber mulai melantai di bursa saham pada 2019.
Sekadar informasi, proses kesepakatan ini sudah mulai berjalan sejak beberapa bulan lalu dan dilakukan dalam dua tahap. Meski tak ada informasi detail, Dragoneer Investment Group dan Tencent Holdings dilaporkan masuk dalam bagian dari konsorsium ini.
Perlu diketahui, Softbank merupakan investor untuk sejumlah layanan ride-sharing serupa Uber, seperti Grab di Asia Tenggara, Didi Chuxing di Tiongkok, dan Ola di India.
Terlebih, Uber mengaku siap menggarap pasar Asia Tenggara lebih serius, terutama di Indonesia yang diperlihatkan dengan menunjuk Presiden Uber Indonesia pertama.
STEVY WIDIA
Discussion about this post