UMKM Berperan Penting Dalam Ketahanan Ekonomi Indonesia

Bukalapak PUJAAN

Melalui Program Modal PUJAAN, Bukalapak Dukung Pemberdayaan UMKM Perempuan Go Digital (Foto: Istimewa) (Foto: ilustrasi)

youngster.id - Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) berperan penting dalam menyelamatkan ekonomi Indonesia. Apalagi UMKM terbukti mampu menyerap 117 juta pekerja atau 97% dari total tenaga kerja yang ada. Dengan rincian, usaha mikro sebanyak 107,4 juta, usaha kecil 5,8 juta, dan usaha menengah 3,7 juta.

Hal ini disampaikan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga.  Dia optimis, perekonomian Indonesia pun tetap resilien meskipun telah diterpa badai pandemi covid-19 sejak awal 2020.

“Optimisme tersebut tentu bukan tanpa alasan. Beberapa indikator perdagangan kita saat ini menunjukkan angka catatan yang baik. Ekonomi Indonesia juga diproyeksikan masih tumbuh 5 hingga 5,1 persen pada 2023. Kendati demikian, kita tentunya harus terus memonitor dan mewaspadai kondisi global saat ini,” jelas Jerry dalam keterangan tertulis, Senin (28/11/2022).

Jerry mengungkapkan, melihat data 2021, sebesar 61,07% dari total produk domestik bruto (PDB) Indonesia berasal dari sektor UMKM. Untuk itu, dengan mendukung usaha UMKM sama artinya dengan menyelamatkan pendapatan, tingkat daya beli, dan konsumsi masyarakat yang sangat mempengaruhi ketahanan ekonomi Indonesia.

Namun, Jerry juga mengakui, pandemi covid-19 telah mengubah, mengembangkan cara-cara baru, dan meninggalkan kebiasaan lama yang sudah tidak relevan dengan protokol kesehatan. Termasuk, dalam sistem perdagangan.

Pandemi telah memacu para pelaku usaha untuk ikut berubah, terutama dari cara berjualan. Kondisi ini pada akhirnya mendorong pemanfaatan teknologi digital yang sangat tinggi oleh para pelaku usaha dalam operasionalisasi bisnisnya, seperti pemasaran daring, cara pembayaran digital, dan promosi daring melalui sosial media.

Oleh karena itu, industri e-commerce akhir-akhir ini menjadi sangat digandrungi hampir seluruh masyarakat Indonesia. Saat ini, e-commerce merupakan penyumbang terbesar dalam ekonomi digital Indonesia. Hal ini didukung dengan potensi pengguna digital di Indonesia sebesar 212,35 juta pengguna internet dan 170 juta merupakan penggunaan media sosial dan pengguna layanan e-commerce yang sudah mencapai 88,1% dari total pengguna internet di Indonesia.

Kementerian Perdagangan juga mencatat 54% dari total kunjungan niaga-el berasal dari platform milik Indonesia. Bahkan nilai transaksi e-commerce pada 2021 lalu mencapai Rp 401 triliun.

Lebih lanjut, Jerry mengutarakan, penerapan e-commerce membutuhkan kolaborasi antara pemerintah dan pelaku usaha untuk memfasilitasi pelaku UMKM untuk dapat bersaing dalam e-commerce.

Kolaborasi dimaksudkan untuk memberikan pendampingan atau inkubasi penerapan strategi, membangun toko daring, menciptakan jejaring bisnis, dan menciptakan produk dalam negeri yang tetap mengedepankan karakteristik lokal atau nasional yang memiliki nilai tambah dan daya saing.

“Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan memfasilitasi transformasi digital bagi pelaku usaha dalam negeri tersebut melalui program-program pembinaan dan pemberdayaan wirausaha dalam negeri terutama pelaku UMKM dengan beberapa cara,” ungkapnya.
STEVY WIDIA

Exit mobile version