youngster.id - Pada pertemuan APEC SME Ministerial Meeting (MM) ke-24 dan APEC Small and Medium Enterprises Working Group (SMEWG) ke-45 salah satu isu penting yang dibahas adalah peningkatan akses pasar bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui digitalisasi.
“Isu e-commerce banyak dibahas oleh negara-negara peserta dan diharapkan ada kesetaraan dari semua negara anggota Asia Pasific Economic Coor APEC untuk mengembangkan UMKM berbasis digital,” kata I Wayan Dipta melalui keterangan tertulis, Minggu (17/9/2017).
Delegasi Indonesia yang dipimpin Deputi Produksi dan Pemasaran, Kementerian Koperasi dan UKM I Wayan Dipta ikut menghadiri pertemuan konferensi yang digelar 10 -15 September 2017 di Ho Chi Minh City, Vietnam.
Wayan mengemukakan, pertemuan tersebut banyak membahas bagaimana memperkuat akses pasar negara-negara APEC terhadap global value chain, meningkatkan kapasitas dan manajemen dengan pelatihan, memperkuat UMKM APEC dalam inovasi dan digital ekonomi serta mendorong pengembangan startup.
“Semua negara anggota APEC harus bisa memanfaatkan APEC MSME Marketplace, jangan hanya beberapa negara saja. Indonesia melalui SMESCO, termasuk yang sudah memanfaatkannya,” kata Wayan.
Dia mengemukakan isu e-commerce sebenarnya sudah diusung Indonesia dalam pertemuan APEC sejak lama, sebab Indonesia menyadari perdagagan dalam era teknologi akan menjadi kekuatan besar.
Terdapat beberapa inisiatif yang melibatkan Indonesia, antara lain APEC Kanada Growing Business Partnership Initiative 2017-2020. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan keahlian bisnis dan entrepreneurship, memperluas akses pasar untuk produk dan jasa, serta menjadi katalis dalam inovasi sosial dan teknologi. Selain itu, APEC Women Business Leaders Forum yang akan diadakan tanggal 9-10 November 2017 di Seoul Korea. Indonesia akan menjadi salah satu pembicara, yang akan mengangkat kisah sukses pengusaha wanita di Indonesia.
Wayan mengatakan, pertemuan APEC tersebut memberikan banyak program yang dapat diterapkan di Indonesia. Diharapkan 24 instansi yang mempunyai program kerja terkait UMKM dapat berkoordinasi untuk membuat program kerja pengembangan UMKM.
Turut sebagai delegasi Indonesia, Duta Besar RI Ha Noi selaku Penasehat Delegasi, Konsul Jenderal RI Ho Chi Minh City dan unsur Direktorat Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Aspasaf, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Perindustrian.
Pertemuan SME Ministerial Meeting ke-25 akan diadakan di Papua Nugini pada, September 2018, sedangkan SME Working Group ke-46 akan dilangsungkan di Brunei Darussalam sekitar Maret atau April 2018.
STEVY WIDIA
Discussion about this post