youngster.id - Singkong adalah salah satu potensi dan keunggulan pertanian yang perlu ditopang oleh studi, penelitian, dan kajian ilmiah di perguruan tinggi negeri ini. Untuk itu Universitas Lampung mulai merintis dan mengembangkan Pusat Penelitian dan Pengembangan Singkong.
“Hingga saat ini sebenarnya sudah banyak hasil riset tentang singkong (ubi kayu/kasava) dilakukan oleh Unila namun masih perlu digencarkan dan dioptimalkan lagi pelaksanaan maupun pemanfaatannya,” kata Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof Dr Hasriadi Mat Akin melalui Wakil Rektor I Bidang Akademik Prof Dr H Bujang Rahman MSi, dilansir Humas Unila Minggu (26/6) di Bandarlampung.
Menurut Prof Bujang, sebelumnya Unila menerapkan kebijakan unggulan riset berdasarkan Pola Ilmiah Pokok lahan kering sebagai fokus perhatian studi dan kajian. Belakangan, setelah dipelajari dan dikaji kembali kebijakan pola ilmiah pokok (PIP) Unila itu memerlukan dukungan akarnya yang kuat antara lain respons dosen yang tinggi serta mengakar pula di masyarakat.
“Kami tidak ingin kebijakan yang diambil sekadar menjadi jargon saja,” katanya lagi. Karena itu, lanjut dia, ke depan Unila antara lain akan lebih memfokuskan studi dan penelitian bidang pertanian terutama melalui Puslitbang Singkong atau Kasava Center.
“Lampung adalah daerah penghasil singkong utama di Indonesia, dan banyak perusahaan serta komoditas memiliki ketergantungan tinggi pada ketersediaan singkong, sehingga jangan sampai mengalami kekurangan dengan melakukan impor,” ujarnya pula.
“Sudah banyak hasil riset tentang singkong di Unila, dan persoalan ini mengakar di masyarakat serta direspons dosen,” ujar Bujang lagi.
Menurut Bujang, Unila akan mengangkat dua unggulan sebagai “ikon”, yaitu pengembangan Kasava Center atau Puslitbang Singkong, mengingat singkong atau ubi kayu (kasava) sebagai komoditas unggulan dari aspek teknologi dengan daya jual yang lebih tinggi.
Keunggulan kedua yang akan diangkat Unila, katanya lagi, dengan melihat keunikan Provinsi Lampung sebagai miniatur Indonesia, sehingga diharapkan dapat menjadi modelnya Indonesia sebagai masyarakat paling majemuk.
“Unila siap mengangkat keunggulan Lampung sebagai Laboratorium Masyarakat Majemuk di Indonesia,” ujar Bujang lagi.
STEVY WIDIA
Discussion about this post