Upaya PKT dalam Menjalankan Bisnis Berkelanjutan yang Bermanfaat bagi Lingkungan

Pupuk Kaltim (PKT)

Upaya PKT dalam Menjalankan Bisnis Berkelanjutan yang Bermanfaat bagi Lingkungan (Foto: Istimewa)

youngster.id - Dalam upaya mewujudkan transformasi hijau industri, berbagai inisiatif telah diterapkan oleh Pupuk Kaltim (PKT) melalui sejumlah penerapan program Environment, Social, and Governance (ESG) baik di lini operasional perusahaan maupun di level masyarakat dan lingkungan secara langsung.

Direktur Utama Pupuk Kaltim, Budi Wahju Soesilo mengatakan, PKT sendiri sudah mencanangkan roadmap dekarbonisasi untuk mencapai target penurunan sebesar 32% pada tahun 2030, sejalan dengan target Net Zero Emission pada tahun 2060 yang dicanangkan oleh pemerintah.

“Melalui roadmap dekarbonisasi yang telah dirancang, program-program inovasi ESG yang digagas oleh Pupuk Kaltim telah berhasil memberikan dampak positif terhadap masyarakat maupun lingkungan,” klaim Soesilo, Jum’at (29/12/2023).

Disebutkan Soesilo, berbagai inisiatif ESG ini pun terbagi menjadi dua etape. Etape pertama berfokus dalam menerapkan konsep sirkuler ekonomi dan offset carbon melalui berbagai kegiatan, seperti penanaman pohon (Community Forest), penggunaan sepeda dan motor listrik untuk operasional perusahaan, revamping pabrik, hingga penggunaan PLTS Atap di area operasional perusahaan. Dilanjutkan dengan etape kedua, yaitu melakukan low carbon sourcing dan carbon capture storage yang dikemas dalam pengembangan teknologi dan inovasi untuk eksplorasi sumber energi terbarukan, salah satunya clean ammonia.

Transisi menuju energi bersih dan terbarukan ini memang menjadi salah satu agenda utama dalam pengembangan bisnis PKT ke depannya. Kunci masa depan energi terletak pada inovasi dan teknologi untuk bisa menghadirkan energi yang lebih rendah emisi. Karena untuk menuju industri yang less carbon, tentu diperlukan bahan bakar transisi yang lebih ramah lingkungan, salah satunya amonia, yang saat ini dipergunakan PKT sebagai bahan baku utama pembuatan pupuk urea. Amonia ini pula yang diprediksi menjadi alternatif bahan bakar masa depan yang lebih ramah lingkungan. Dan salah satu opsi yang tengah dijajaki PKT adalah pengembangan teknologi clean ammonia.

Pertengahan tahun 2023, PKT bersama Copenhagen Atomics, Topsoe, Alfa Laval, dan Aalborg CSP telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk mengkaji rancangan pembangunan fasilitas produksi clean ammonia berkapasitas sebesar 1 juta ton per tahun. Ini adalah langkah awal yang baik untuk cita-cita PKT menjadi perusahaan yang menjalankan bisnis berkelanjutan dan bermanfaat bagi lingkungan hidup.

“Jadi bukan hanya sekadar soal bagaimana agar perusahaan bisa tumbuh, tapi di saat yang bersamaan juga bagaimana Pupuk Kaltim bisa bertanggung jawab menjalankan usaha dengan mengedepankan upaya dan inovasi yang ramah lingkungan,” tutup Soesilo.

 

HENNI S.

Exit mobile version