UPH Gandeng Gnowbe Untuk Pembelajaran Digital Terintegrasi

UPH x Gnowbe

MoU UPH dan Gnowbe. (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Pelita Harapan (UPH) menjalin kerjasama dengan Gnowbe, platform pembelajaran digital terintegrasi (digital learning platform) yang berbasis pembelajaran sosial dan terapan asal Singapura.

Dekan FIP UPH Oh Yen Nie mengatakan, melalui kerja sama ini, UPH berharap dapat membekali mahasiswa dan dosen dengan keahlian teknologi pembelajaran masa depan melalui aplikasi Gnowbe.

“Kolaborasi ini adalah upaya FIP UPH dalam meningkatkan kompetensi dosen dan mahasiswa untuk menjawab tantangan dunia pendidikan masa kini. Kemajuan teknologi saat ini memungkinkan pembelajaran dilakukan di mana saja dan kapan saja dengan menggunakan sarana mobile phone. Oleh sebab itu, kami melihat adanya kebutuhan untuk membekali para dosen dan mahasiswa dengan keterampilan teknologi pembelajaran terkini berbasis mobile,” kata Oh Yen Nie dalam keterangan pers, Kamis (17/11/2022).

Oh yen Nie mengatakan, Gnowbe sebagai pengembang Learning Management System (LMS) berbasis mobile yang dapat memberikan beasiswa Micro Credential guna menambah portfolio kompetensi dosen dan mahasiswa UPH.

“Selain beasiswa, kerja sama ini juga mencakup peningkatan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi lainnya seperti kerja sama penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan publikasi ilmiah,” katanya.

Sementara itu Managing Partner Qando Qoaching Group, Gnowbe Strategic Partner Indonesia Julian Foe mengatakan, UPH memiliki jaringan yang luas serta adaptif terhadap perkembangan jaman, terutama dalam hal teknologi pembelajaran.

“Kami akan melakukan upskilling dan reskilling para peserta sertifikasi untuk peningkatan kapasitas sehingga dapat memiliki keterampilan digital yang mumpuni untuk berkarya dengan maksimal,” ujarnya.

Ketua Program Studi (Kaprodi) Magister Teknologi Pendidikan (MTP) UPH Prof Niko Sudibjo mengatakan, pengetahuan tentang Micro Credential dan sertifikasi sangat penting, terutama di era Merdeka Belajar, Kampus Merdeka (MBKM).

“Bagi mahasiswa, sertifikasi Micro Credential dapat membantu meningkatkan kompetensi yang bersifat praktis untuk memperkuat bidang keilmuan yang dimiliki, khususnya sebagai calon tenaga pendidik. Bagi dosen, dapat memberikan nilai tambah untuk akreditasi program studi, ilmu pedagogi, dan pengembangan kurikulum,” katanya.

Sebagai upaya konkret implementasi visi tersebut, Gnowbe dan FIP UPH memberikan 100 beasiswa Micro Credential dari Gnowbe kepada mahasiswa dan dosen di FIP UPH.

Lead Consultant Qando Qoaching, Gnowbe Strategic Partner Indonesia Budianto menjelaskan, para penerima beasiswa akan mendapat kesempatan untuk belajar prinsip-prinsip micro-learning instructional design (MID), mobile-first technology, dan dilatih untuk membuat modul pembelajaran digital yang interaktif dan menarik menggunakan platform Gnowbe.

“Para peserta juga akan mendapatkan sertifikat internasional melalui program pembelajaran digital Gnowbe yang telah dikurasi dan akan ditandatangani oleh tiga profesor dari institusi pendidikan terkemuka seperti Harvard University, Nanyang Technological University, dan IMD Business School,” ujarnya.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version