Walau Kasus Covid-19 Meningkat, Mobilitas dan Keyakinan Konsumen Mulai Pulih

belanja

Aktivitas masyarakat di pusat perbelanjaan. (Foto: ilustrasi/istimewa)

youngster.id - Optimisme konsumen terhadap perekonomian Indonesia di masa pandemi Covid-19 lebih dipengaruhi oleh pergerakan mobilitas masyarakat. Penguatan optimisme konsumen yang tercermin lewat Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada periode Mei hingga Juni 2020.

Peningkatan jumlah kasus Covid-19 dan penurunan mobilitas warga pada Maret, April, hingga Mei sempat memicu pelemahan IKK. Jelas saja, IKK, atau indeks yang menjadi alat ukur perilaku konsumen rumah tangga dalam hal pengeluaran merosot secara beruntun pada tiga bulan tersebut.

Namun, sejalan dengan diberlakukannya pelonggaran pembatasan aktivitas dan Adaptasi Kebiasaan Baru, IKK pun membaik. Lifepal.co.id mencatat, setelah menyentuh titik terendahnya pada Mei, IKK bulan Juni mengalami rebound. Padahal, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia belum menunjukkan penurunan dan sudah menyentuh 78.572 kasus pada 14 Juli 2020.

Sejalan dengan pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) maupun bentuk pembatasan lainnya sejak pertengahan Maret 2020, terjadi penurunan mobilitas warga yang cukup signifikan di pusat perbelanjaan, hiburan, farmasi, taman bermain, dan tempat kerja.

Data Laporan Mobilitas Masyarakat selama pandemi Covid-19 mencatat adanya penurunan rata-rata mobilitas masyarakat dalam sepekan, terhitung dari pertengahan Maret hingga awal April 2020. Rata-rata mobilitas warga Indonesia adalah per 26 April 2020, turun hingga 35%.

Penurunan mobilitas itu ternyata diikuti pula dengan penurunan IKK. Sejak Februari 2020, IKK mengalami penurunan. Dari yang sebelumnya di level 113,8 di Maret 2020 menjadi 84,8 pada Bulan April 2020.

IKK pun kembali mengalami penurunan ke level 77,8. Namun dalam rentang waktu, 26 April hingga 3 Mei 2020, mobilitas warga justru mulai menunjukkan tanda-tanda peningkatan, meski belum signifikan.

IKK merupakan indikator ekonomi yang dirancang untuk mengukur optimisme atau pesimisme konsumen terhadap kondisi perekonomian suatu negara. Naik turunnya IKK disebabkan karena kenaikan dan penurunan dari dua indeks pembentuknya yaitu, Indeks Kondisi Ekonomi (IKE), dan Indeks Ekspektasi Konsumen.

STEVY WIDIA

Exit mobile version