Waspada Ancaman Inflasi 2023: Daya Beli Masyarakat Indonesia Masih Terjaga

Pangudi Luhur Alumni Club: Economic Outlook 2023

Pangudi Luhur Alumni Club: Economic Outlook 2023. (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - International Monetary Fund (IMF) memprediksi adanya ancaman resesi di sejumlah negara, mengingat prediksi penurunan pertumbuhan ekonomi global di tahun 2023. Efek krisis ekonomi dari pandemi Covid-19 yang berkepanjangan menyebabkan implikasi makro ekonomi yang lebih luas.

Wakil Menteri Keuangan RI, Suahasil Nazara menjelaskan bahwa meskipun kondisi ekonomi masih tidak menentu, upaya pemulihan ekonomi di Indonesia sudah mulai berjalan. Hal ini dapat dilihat dari mobilitas masyarakat yang memicu perputaran roda perekonomian Indonesia.

“Jadi supaya kegiatan ekonominya bergerak, mobilitas masyarakat perlu terus naik. Di sisi lain, kita perlu menyadari bahwa Covid-19 masih berada di luaran dan penularan harus sebisa mungkin kita tekan terus lewat penerapan protokol kesehatan,” ungkap Suahasil di acara Pangudi Luhur Alumni Club: Economic Outlook 2023 baru-baru ini di Jakarta.

Alumni SMA Pangudi Luhur tahun 1988 itu memaparkan bahwa daya beli Indonesia saat ini masih terjaga di tengah ancaman inflasi. Suahasil menilai mobilitas masyarakat meningkatkan pertumbuhan kegiatan ekonomi.

“Perekonomian Indonesia sudah berjalan ke arah yang positif. Hal itu dapat dilihat dari kedigdayaan perekonomian Indonesia, dimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di Q3 tahun 2022 ini, berhasil mengalami peningkatan hingga 5,7%,” kata Suahasil.

Menurut dia, meskipun pertumbuhan ekonomi meningkat, namun angka inflasi juga bergerak ke tren yang serupa.

“Yang bisa dilakukan masyarakat adalah tetap optimis dengan segala kegiatan ekonomi sekaligus waspada akan dampak penyebaran Covid-19 dari kegiatan-kegiatan ekonomi yang kita jalankan. Optimisme serta kewaspadaan menjadi modal masyarakat Indonesia agar dapat bertahan di tengah ketidakpastian global,” kata Suahasil.

Sementara itu, Head of Public Policy and Stakeholder Engagement Pluang Gusti Kahari mengutarakan, pemulihan ekonomi bisa didorong dengan berkolaborasi dalam peningkatan program literasi dan inklusi keuangan di Indonesia.

Alumni Pangudi Luhur angkatan 2001 ini juga berbicara soal investasi, dinamika makro ekonomi yang diprediksi akan terus volatile sebelumnya merupakan satu dari segala jenis faktor penentu pengalaman berinvestasi.

Menurut Gusti, dinamika inflasi global yang berimplikasi pada meningkatnya suku bunga AS dan outflow capital besar-besaran pada aset investasi berisiko tinggi patutnya menjadi pengingat bahwa investasi di tahun 2023 perlu upaya navigasi portofolio.

“Pembatasan sosial di masa pandemi dan krisis ekonomi yang dialami mendorong masyarakat berusaha mencari alternatif pendapatan pasif dan meningkatkan kapasitas pengetahuan keuangannya. Pluang sebagai platform investasi multi-aset tentunya terus berkomitmen menjadi kanal penyedia konten edukasi keuangan guna memperluas cakupan literasi dan inklusi keuangan, yang harapannya dapat mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional,” tutup Gusti.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version