youngster.id - Serangan ransomware WannaCry melanda di hampir semua lini bisnis di dunia, termasuk Indonesia. Masyrakat dihimbau waspada, karena masalah tersebut belum terselesaikan secara tuntas.
“Ransomware WannaCry melanda dunia hampir untuk semua bisnis. Umumnya yang terkena imbasnya adalah pelayanan kesehatan Inggris Raya, Skotlandia, NHS. Masalah ini belum banyak yang terselesaikan,” kata Rudiantara Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) dalam keterangan pers Minggu (14/5/2017) di Jakarta.
Serangan siber ini menargetkan sumber daya sangat penting (critical resource) itu telah menyerang beberapa negara termasuk Indonesia. Untuk itu, Rudiantara mengimbau kepada masyarakat Indonesia untuk berhati-hati. Ia mengungkap, perangkat yang terkena dampak adalah komputer yang menjalankan Windows 2010 ke bawah dan sebelumnya.
Agar membantu masyarakat yang terkena serangan, Kementerian Komunikasi Dan Informatika (Kemkominfo) menyediakan layanan telepon. Nomor telepon yang bisa dihubungi adalah 021 31925551 atau 021 31935556. Atau juga bisa menghubungi nomor ponsel 0815 6179 328.
Meski demikian menteri yang disapa Chief RA itu juga mengimbau masyarakat Indonesia agar jangan panik dalam menghadapi situasi serangan ransomware WannaCry yang saat ini tengah menghebohkan dunia.
“Masyarakat tidak usah panik. Pemerintah sejak Sabtu kemarin sudah memonitor dan berkoordinasi dengan tim internasional untuk mengantisipasi hal ini (ransomware WannaCry),” katanya.
Menurut pantauan tim Kemkominfo sejak Sabtu, (13/5/2017) hingga Minggu (14/5/2017), negara yang terkena dampak paling besar dari ramsomware WannaCry adalah Inggris.
Rudiantara menyebut, saat ini pihaknya tengah membentuk tim yang terdiri dari beberapa engineer, pegiat internet, dan LSM. Kemudian, Kemkominfo akan melakukan koordinasi secepatnya dan berkonsultasi.
Untuk diketahui, WannaCry menyerang sedikitnya 16 rumah sakit di Inggris dan telah meneror sekitar 99 negara dalam waktu singkat. Serangan ini masih ada kemungkinan akan menyebar lebih luas.
Menurut ID-SIRTII, Wannacry mengincar PC berbasis Windows yang memiliki kelemahan atau celah terkait fungsi SMB yang dijalankan di komputer.
Jenis Ransomware
Menurut Semuel Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo, serangan siber yang menyerang Indonesia berjenis ransomware. Ransomware merupakan sejenis malicious software atau malware yang menyerang komputer korban atau mengenkripsi semua fail yang ada sehingga tidak bisa diakses kembali.
Ransomware ini disebut Wannacry. Wannacry ransomware mengincar PC berbasis Windows yang memiliki kelemahan terkait fungsi SMB yang dijalankan di komputer tersebut.
Berdasarkan laporan yang diterima Kemenkominfo, ransomware telah menyerang Rumah Sakit Harapan Kita dan Rumah Sakit Dharmais.
“Dengan adanya serangan siber ini kami minta agar masyarakat tetap tenang dan meningkatkan kehati-hatian dalam berinteraksi di dunia siber,” kata Semuel.
Siaran pers juga menyebutkan bahwa semua komputer yang berada pada jaringan yang sama dan tersambung ke internet memiliki potensi terinfeksi oleh Ransom Wannacry.
Komputer yang terinfeksi akan memunculkan tampilan berupa dana tebusan agar fail yang dibajak bisa dikembalikan secara normal. Dana tebusan berupa pembayaran dengan bitcoin yang setara dengan US$ 300 . Wannacry memberikan tenggat pembayaran dan alamat bitcoin untuk pembayaran.
Ada beberapa tindakan pencegahan yang direkomendasikan Kemenkominfo agar komputer tidak terserang Wannacry.
1. Cabut Kabel LAN/Wifi
2. Lakukan Backup Data
3. Perbarui (update) Update Anti-Virus
4. Perbarui fitur keamanan (security) pada Windows dengan install Patch MS17-010 yang dikeluarkan oleh Microsoft. Lihat: https://technet.microsoft.com/en-us/library/security/ms17-010.aspx.
5. Jangan mengaktifkan fungsi macros.
6. Non aktifkan fungsi SMB v1.
7. Blok 139/445 & 3389 Ports.
8. Ulangi, selalu backup fail penting di komputer dan simpan backup-nya di tempat lain.
Untuk konsultasi secara daring, masyarakat bisa mengakses laman: https://www.nomoreransom.org. Jika memerlukan informasi dan saran teknis, masyarakat dapat mengirimkan sur-el: incident@idsirtii.or.id. Narahubung: Direktur Keamanan Informasi Aidil Cenderamata di nomor 0817758377 dan Wakil Ketua ID-SIRTII Salahuddin di nomor 0816945022
STEVY WIDIA
Discussion about this post