Waspadai Tren Tiktok Yang Mirip Dengan Skema Penipuan Online

cybercrime

Waspadai cybercrime. (Foto : ilustrasi/youngster.id)

youngster.id - Belakangan ini di Tiktok sedang marak tren lelucon di mana seseorang menelepon teman mereka menggunakan suara mesin penjawab otomatis dan menipu bahwa sejumlah dana besar akan ditarik dari rekening keuangan yang bersangkutan. Tren ini adalah skema penipuan yang nyata bernama vishing, dan marak dipakai oleh para pelaku kejahatan siber.

Vishing, kependekan dari voice phishing adalah taktik penipuan dengan cara meyakinkan seseorang untuk menelepon penipu online dan membagikan informasi pribadi, misalnya data bank melalui telepon. Peneliti Kaspersky mendeteksi peningkatan email vishing di bulan Juni (total 100,000 email) dan mengumpulkan kurang lebih 350.000 email vishing dari Maret hingga Juni 2022.

Mengejutkannya, Tiktokers secara aktif mengulangi skema vishing yang ada, namun mereka tidak mengirim email tipuan atau mencuri apapun dari target – tren ini hanya bertujuan sebagai hiburan. Telepon dilakukan melalui mesin penjawab otomatis dengan suara robot penerjemah.

“Saya sering menemukan video di TikTok tentang blogger yang mengerjai orang lain dengan menelepon dan memberitahu bahwa rekening mereka akan didebet ribuan dolar. Korban percaya dan menjadi panik karenanya,” kata Roman Dedenok, Pakar Keamanan Kaspersky dalam keterangan pers, Kamis (14/7/2022).

Dia menjelaskan, kebanyakan skema dari tren Tiktok seperti ini: mereka akan mengenalkan diri sebagai perwakilan dari Costumer Service toko online terkenal yang mengklaim telah menerima pembelian dari korban dengan jumlah sekian ribu dollar dan meminta konfirmasi. Tidak peduli bagaimana korban menjawab, hal berikutnya yang dikatakan mesin penjawab adalah “Thank you, your order has been confirmed.”  Korban berpikir bahwa mesin penjawab salah mendengar dan dana akan tetap ditarik secara langsung dari akun mereka, sehingga menyebabkan kepanikan dan tidak menyadari bahwa mereka menjadi korban dari lelucon (prank).

Ketika korban diyakinkan untuk membagikan data pribadi melalui telepon, bukan dari situs, korban tidak punya banyak waktu untuk menduga mereka adalah target dari hoax – banyaknya video di Tiktok tentang lelucon ini adalah contoh yang membahayakan.

“Ketika Anda melihat video seperti ini, Anda mungkin berpikir “siapa yang akan berhasil tertipu oleh skema sperti ini?” Namun nyatanya, ketika orang dihadapkan dengan penipuan telepon, mereka rata-rata dipengaruhi oleh banyak kondisi dalam satu waktu. Sebuah panggilan telepon seperti itu akan membuat kaget, sementara kepala mereka penuh dengan hal-hal lain dan mereka tidak dapat menilai dengan jelas siapa yang ada di ujung  panggilan, apakah itu seorang penipu, penjahat, atau pekerja asli di bank,” ungkap Roman.

Dalam empat bulan terakhir (Maret ke Juni 2022), Kaspersky mendeteksi hampir 350,000 vishing email yang meminta korban menelepon dan membatalkan transaksi. Pada bulan Juni, jumlah email vishing secara total meningkat tajam, nyaris mencapai 100,000 email. Peneliti Kaspersky memprediksi tren ini sedang mendapat momentum dan bisa terus berkembang.

Untuk melindungi diri Anda dari vishing, Kaspersky merekomendasi:

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version