Waste4Change Ajak Masyarakat Setor Jelantah untuk Cegah Pencemaran Lingkungan

Minyak Jelantah

Waste4change ajak masyarakat setor minyak jelantah untuk cegah pencemaran lingkungan (Foto: Ilustrasi)

youngster.id - Dalam rangka mendorong pengelolaan limbah minyak goreng bekas pakai secara bertanggung jawab, PT Wasteforchange Alam Indonesia (Waste4Change) membuka Program Setor Jelantah yang dapat diikuti oleh pengelola dan pemilik restoran, kafe, kedai, warung, dan pemilik bisnis makanan lainnya yang menggunakan minyak goreng dalam proses produksi.

“Tingginya konsumsi minyak goreng di Indonesia, baik untuk sektor rumah tangga maupun pengusaha, berakibat pada tingginya timbunan limbah minyak jelantah yang tidak terkelola dengan baik. Jelantah yang dibuang ke wastafel dapat menyumbat saluran air, bahkan berakhir mencemari lingkungan. Selain itu, masyarakat Indonesia masih perlu diedukasi mengenai minyak jelantah yang rentan disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Jika tidak dititipkan pada agen daur ulang, jelantah bisa dijual kembali dengan cara dijernihkan paksa menggunakan metode-metode yang kurang sehat. Produk minyak goreng rekondisi ini umumnya dipasarkan dengan harga rendah dan tanpa label,” jelas Head of Communication and Engagement Waste4Change, Hana Nur Auliana, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (1/9/2021).

Menurut Hana, program Setor Jelantah ini juga diinisiasi untuk mengoptimalkan nilai ekonomi minyak jelantah yang dapat dimanfaatkan langsung oleh masyarakat, khususnya para pengelola dan pemilik usaha di industri makanan.

Berdasarkan data Gabungan Pengusaha Sawit Indonesia (Gapki), konsumsi minyak goreng sawit untuk kebutuhan pangan sepanjang tahun 2020 mencapai 8,42 juta ton dan diproyeksikan akan meningkat 6,6% menjadi 18,504 juta ton di 2021.

Minyak goreng yang digunakan berulang kali akan mengubah komposisinya dan melepaskan akrolein, jenis senyawa yang berpotensi membawa sifat karsinogenik yang dapat menyebabkan berbagai penyakit. Termasuk di antaranya kanker.

Untuk mengikuti program Setor Jelantah Waste4Change, pengelola dan pemilik usaha dapat mendaftarkan diri ke w4c.id/setorjelantah. Setelah itu, kumpulkan minyak jelantah minimal 5 jerigen ukuran 18 liter untuk selanjutnya diangkut oleh petugas Waste4Change atau dikirimkan langsung ke Waste4Change.

“Jelantah akan dihargai sesuai dengan nilai kilogram yang dikumpulkan. Nilainya dapat berubah sesuai harga pasar atau kondisi jelantahnya. Namun, Waste4Change memastikan nilai tukar terendah akan ditentukan di awal sehingga menjadi safety net bagi mitra,” ungkap Hana.

Minyak jelantah yang akan disetorkan harus berada pada suhu ruangan sebelum dikemas. Selain itu, pastikan minyak jelantah tidak bercampur sisa tepung dan air dalam jumlah yang banyak.

Minyak jelantah dapat dikumpulkan dalam wadah berbahan dasar logam, kaca, atau wadah plastik tebal. Waste4Change juga dapat meminjamkan jerigen penampungan ukuran 18 L untuk pengelola atau pemilik usaha yang memerlukan wadah pengumpulan.

Untuk saat ini, program Setor Jelantah Waste4Change dapat diikuti oleh pengelola dan pemilik usaha yang berada di area Jakarta dan Bekasi.

 

FAHRUL ANWAR

Exit mobile version