youngster.id - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melalui International Regulatory Cooperation for Herbal Medicines (IRCH) memberikan apresiasi kepada PT Bintang Toedjoe, anak usaha PT Kalbe Farma Tbk, atas komitmennya dalam memajukan riset dan pengembangan obat herbal modern berbasis bahan alam.
Kunjungan WHO–IRCH ke fasilitas Bintang Toedjoe di Jakarta dilakukan dalam rangka The Sixteenth Annual Meeting of WHO–IRCH, didampingi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI).
“Kunjungan ini memperkuat kolaborasi internasional dalam standarisasi obat herbal berbasis riset ilmiah. Fasilitas kami telah tersertifikasi CPOBAB, ISO 9001, ISO 14001, dan ISO 45001,” ujar Irawati Setiady, Presiden Direktur Kalbe Farma, dikutip Selasa (21/10/2025).
BPOM RI juga memberikan apresiasi atas inisiatif Bintang Toedjoe dalam membangun ekosistem jahe merah terintegrasi dari hulu ke hilir—mulai dari perbenihan, budidaya petani binaan, hingga komersialisasi produk seperti Bejo Jahe Merah dan Komix Herbal.
“Bintang Toedjoe berhasil menampilkan komoditas herbal asli Indonesia yang kini dipasarkan secara global,” kata Apt. Mohamad Kashuri, Deputi Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik BPOM RI.
Kepala WHO–IRCH, Dr. Kim Sungchol, menyebut Indonesia memiliki potensi besar dalam mendukung konsep “Local Wisdom for Global Health”, dengan kekayaan hayati seperti jahe merah yang dapat dikembangkan menjadi produk herbal berstandar global.
Kunjungan ini diharapkan memperkuat peran Indonesia sebagai pusat pengembangan dan produksi obat herbal internasional, sekaligus memperluas kontribusi industri lokal terhadap inovasi dan keberlanjutan sektor kesehatan dunia.
HENNI S.
Discussion about this post