youngster.id - Untuk mendorong minat baca dan minat belajar anak-anak, sekaligus sebagai bentuk partisipasi mencerdaskan bangsa, Yayasan Wings Peduli Kasih dibawah Wings Corporation bekerjasama dengan Travacello meresmikan proyek sekolah PAUD di Desa Watukamba Sumba.
“Masih banyak anak-anak yang belum mendapatkan kualitas pendidikan dan sanitasi yang baik, terutama mereka yang tinggal di kawasan Indonesia Timur. Oleh karena itu dengan program ini YWPK berharap dapat meningkatkan minat belajar anak-anak sejak dini sehingga mempengaruhi harapan lama sekolah anak-anak,” papar Gabriela Dan Silva Public Relation Head PT Sayap Mas Utama (Wings) dalam keterangan persnya Senin (29/1/2019).
Peresmian bangunan sekolah PAUD Gracia 2 mendapat sambutan yang luar biasa dari masyarakat, terlihat dari antusiasme warga, terutama anak-anak yang datang meramaikan acara tersebut. Kegiatan peresmian tersebut dimeriahkan dengan tarian adat sumba dan dihadiri oleh para tetua adat desa dan perwakilan pemerintah setempat.
Seluruh anak-anak sangat bergembira karena dapat mengikuti beragam games menarik, serta mendengarkan sesi dongeng yang dibawakan oleh Ario Zidni dari “Ayo Dongeng Indonesia” yang memotivasi anak-anak dalam belajar dan berani menggapai mimpi.
Bangunan sekolah PAUD Gracia 2 dibangun dengan desain artistik tanpa menghilangkan ciri khas rumah adat Sumba. Sekolah tersebut dibangun di atas lahan hibah seluas 1 hektar, dengan luas bangunan 415 m2. Bangunan tersebut berisi 2 kelas besar, toilet anak (4 perempuan dan 4 laki-laki), toilet dewasa, dapur, gudang, perpustakaan, teras dan bale-bale.
Pembangunan PAUD bernama Gracia 2 telah dimulai pada September 2018 dan berakhir pada Januari 2019. Menurut Gabriela bangunan PAUD ini juga didesain unik untuk menarik minat wisatawan, agar dapat menjadi referensi destinasi pariwisata di Sumba Timur.
“Kami harap, ke depannya wisatawan dapat berkontribusi membantu anak-anak dan guru di Desa Papu, misalnya dengan membawa buku untuk anak-anak di sini,” katanya lagi.
Material bangunan yang digunakan antara lain untuk lantai dari papan kayu tebal, sedangkan dinding dan partisi menggunakan kombinasi kayu dan gedek. Untuk bagian kisi-kisi ventilasi menggunakan bambu rangka atap bambu, serta struktur tiang dan rangka menggunakan kayu balok. Atap dari bangunan ini terbuat dari jerami, alang-alang, sebagai penanda khas rumah adat Sumba. Meskipun terbuat dari jerami dan alang-alang, atap tersebut dilengkapi dengan material khusus penahan suhu ekstrim, sehingga tidak mudah bocor karena hujan ataupun terbakar karena panas terik yang menyengat.
Pendidikan dan kesehatan merupakan bidang yang mendapatkan perhatian khusus dari Yayasan Wings Peduli Kasih (YWPK). Pasalnya, kedua hal ini berpengaruh besar bagi perkembangan masyarakat Indonesia. Inilah yang menjadi landasan bagi YWPK untuk ikut membantu menghadirkan perpustakaan dan toilet yang layak pakai di proyek pembangunan sekolah PAUD Gracia 2. Patut diketahui bahwa Sumba Timur termasuk dalam golongan daerah tertinggal dengan harapan lama sekolah anak-anak hanya mencapai 12,79 (12 tahun) dan rata-rata lama sekolah 6,63 (6 tahun) serta angka harapan hidup yang hanya mencapai 64,12 bila menilik dari informasi di Badan Pusat Statistik.
Jonathan Thamrin Founder Travacello mengungkapkan apresiasinya terkait keterlibatan Yayasan Wings Peduli Kasih dalam proyek pembangunan sekolah bertajuk “Sumba School Projects” tersebut.
“Kami berterimakasih kepada Yayasan Wings Peduli Kasih karena telah ikut berkontribusi nyata bersama Travacello untuk meningkatkan taraf pendidikan dan kualitas hidup masyarakat di Sumba Timur. Semua ini sejalan dengan tagline kami yaitu “Travel in Harmony” karena selain menikmati keindahan alam Indonesia, kami memiliki misi menghadirkan keharmonisan sebagai nilai lebih dalam perjalanan yang kami suguhkan,” kata Jonathan.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post