youngster.id - Perusahaan elektronik dan teknologi pintar Xiaomi membukukan total pendapatan mencapai 67,4 miliar RMB (setara Rp140,8 triliun) atau tumbuh 13,2% dari kuartal ke kuartal (QoQ) pada kuartal kedua tahun 2023.
Xiaomi juga mencatatkan laba bersih yang disesuaikan senilai 5,1 miliar RMB (setara Rp10,6 triliun) atau tumbuh 147% secara year-on-year (YoY).
Meskipun permintaan pasar smartphone yang tergolong lesu secara global, Xiaomi terus berevolusi untuk memperkuat bisnis dan memanfaatkan potensi lainnya.
Berdasarkan data Canalys, pangsa pasar smartphone Xiaomi secara global meningkat menjadi 12,9% pada kuartal kedua 2023, dengan angka pengapalan smartphone sebesar 32,9 juta unit. Pendapatan dari bisnis smartphone tercatat mencapai 36,6 miliar RMB (setara Rp76,4 triliun) atau tumbuh 4,6% secara kuartalan.
Canalys juga menempatkan Xiaomi pada peringkat tiga besar untuk pengapalan smartphone di 51 negara dan wilayah secara global. Sedangkan untuk pasar Eropa dan Timur Tengah, Xiaomi menempati posisi kedua yang menandai kuatnya posisi Xiaomi di pasar global.
Xiaomi pun terus mendorong inovasi dalam segmen smartphone premium. Baru-baru ini Xiaomi memperkenalkan Xiaomi Mix Fold 3 untuk pasar domestik China. Smartphone tersebut mendapat sambutan antusias dengan penjualan 2,25 kali lebih tinggi dalam 5 menit setelah dijual, sebuah rekor baru untuk smartphone lipat Xiaomi.
Sementara itu, pendapatan Xiaomi dari produk IoT dan gaya hidup mencapai 22,3 miliar RMB (setara Rp46,5 triliun), meningkat 12,3% YoY, dan margin laba kotor mencapai 17,6%, naik 3,3 poin persentase YoY, mencatat rekor tertinggi baru. Xiaomi terus memperkuat interkonektivitas di berbagai skenario penggunaan perangkat.
Pada 30 Juni 2023, jumlah perangkat IoT yang terhubung pada platform AIoT Xiaomi (tidak termasuk smartphone, tablet, dan laptop) mencapai 654,5 juta pengguna, meningkat 24,2% YoY. Sedangkan jumlah pengguna yang memiliki lima perangkat atau lebih yang terhubung ke platform AIoT Xiaomi (tidak termasuk smartphone, tablet, dan laptop) mencapai 13 juta pengguna, meningkat 27,8% secara YoY. Pada bulan Juni 2023, pengguna aktif bulanan Aplikasi Mi Home tumbuh menjadi 82,9 juta, meningkat 17,1% YoY.
Sejak awal 2023, industri teknologi global telah mengalami lonjakan pesat dalam pengembangan artificial intelligence (AI). Faktanya, Xiaomi menjadi salah satu perusahaan pionir di China yang melakukan terobosan agresif di bidang AI.
Sejak pembentukan tim AI visual pertamanya pada tahun 2016, tim AI Xiaomi telah berkembang enam kali lipat dalam tujuh tahun hingga mencapai lebih dari 3.000 tenaga profesional di bidang AI. Xiaomi secara bertahap mengembangkan kemampuan AI-nya di berbagai bidang seperti visual, audio, akustik, grafik pengetahuan, Natural Language Processing (NLP), pembelajaran mesin, AI multimodal, dan lain-lain.
Pada Q2 2023, pengeluaran riset dan pengembangan Xiaomi mencapai 4,6 miliar RMB (setara Rp9,6 triliun), naik 21,0% YoY. Xiaomi memperkirakan investasi penelitian dan pengembangan akan melebihi 100 miliar RMB (setara 200 triliun rupiah) selama lima tahun antara tahun 2022 hingga 2026.
“Berkat implementasi strategi utama perusahaan yaitu penekanan pada skalabilitas dan profitabilitas sejak dua kuartal sebelumnya, Xiaomi mencatatkan profit dan pertumbuhan bisnis yang kuat dengan beberapa indikator operasional yang mencapai rekor tertinggi dalam sejarah,” kata pihak Xiomi dalam keterangannya, Rabu (30/8/2023). (*AMBS)