youngster.id - Pandemi covid-19 telah mengubah cara manusia berinteraksi termasuk lewat video conference. Aplikasi Zoom menjadi primadona untuk hal itu. Kini Zoom tengah memperluas layanan mereka.
Baru-baru ini Zoom dilaporkan tengah menyiapkan layanan baru berupa e-mail dan kalender. Menurut laporan The Information, layanan e-mail berbasis web yang disiapkan Zoom akan diuji coba paling cepat awal 2021 mendatang.
Laporan The Verge, Minggu (27/12/2020 juga mengindikasikan bahwa Zoom ingin membuat sebuah “paket lengkap” serupa milik Google dan Microsoft. Tahun ini, penyedia layanan video conference asal AS ini memang berkembang pesat, bahkan harga sahamnya bahkan naik lebih dari 500%. Dalam laporan keuangan kuartal ketiga (Q3) 2020, Zoom meraup pendapatan sebesar US$777,2 juta atau sekitar Rp 11 triliun.
Jumlah ini naik signifikan sebesar 367% atau nyaris empat kali lipat, dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Secara keseluruhan, laba bersih Zoom pada kuartal tersebut adalah US$198,4 juta atau sekitar Rp 2,8 triliun. Sementara, laba kotor turun 66,7%.
Pencapaian tersebut dikarenakan hampir seperempat populasi dunia disarankan untuk bekerja dari rumah akibat pandemi. Namun, jika orang-orang mulai kembali bekerja dari kantor, ada kemungkinan Zoom akan kesulitan untuk mempertahankan bisnisnya di pasar. Sehingga wajar apabila Zoom memutuskan berekspansi ke layanan e-mail dan kalender.
Pihak Zoom enggan berkomentar terkait kabar tersebut. Zoom sendiri bukanlah pemain tunggal di industri video conference. Beberapa nama besar seperti Google dan Microsoft juga memiliki layanan serupa.
Bedanya, Google dan Microsoft memiliki layanan yang lebih lengkap, termasuk e-mail, kalender, dan layanan produktivitas lain yang dibungkus dalam sebuah paket. Google menjual semua layanan tersebut dalam paket Workspace (pengganti G-Suite), dan Microsoft dengan platform Office 365 miliknya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post