youngster.id - Perkembangan teknologi sekarang ini telah banyak menunjukkan kemajuan yang luar biasa. Teknologi pun sedemikian rupa diaplikasikan untuk dunia pendidikan. Sejumlah inovasi dilakukan, termasuk pengajaran berdasarkan teknologi.
Memasuki abad ke- 21 Indonesia berada di tengah-tengah dunia yang baru, dunia terbuka sehingga orang bebas membandingkan kehidupan dengan negara lain. Dari sini muncul kesadaran di dunia pendidikan akan bahaya keterbelakangan pendidikan di Indonesia.
Oleh karena itu, masyarakat Indonesia seharusnya dapat meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang tidak kalah bersaing dengan SDM di negara-negara lain. Untuk itu dibutuhkan berbagai inovasi pendidikan, seperti yang dilakukan Bangsacerdas.com.
Bangsacerdas.com merupakan salah satu platform pendidikan berbasis multimedia. Sedikit berbeda dengan platform pendidikan lain, Bangsacerdas.com mengajak orang-orang yang ingin berbagi ilmu pengetahuan tentang teknologi di platform mereka secara gratis.
“Kami mengundang siapapun yang ingin menyumbang ilmunya untuk mencerdaskan bangsa Indonesia untuk bergabung dan bersama-sama mencerdaskan pendidikan di Indonesia,” kata Jupiter Zhuo, CEO Bangsacerdas.com kepada Youngsters.id.
Jupiter memaparkan aplikasi Bangsacerdas.com diperkenalkan ke masyarakat 1 Januari 2016 untuk mencetak para engineers yang ingin memperdalam ilmu coding. Hingga saat ini telah tercatat peserta yang mendaftar di Bangsacerdas.com mencapai 6.400 orang.
“Jadi sejak pertama kali diperkenalkan, masyarakat dapat belajar melalui program platform online learning. Masyarakat bisa belajar secara gratis. Jadi mereka bisa belajar lewat video, dan itu benar-benar gratis. Jadi kami sediakan bootcamp bagi masyarakat untuk belajar mengenai IT ini di sekolah formal yang kami sedikan melalui aplikasi yang ada di bangsacerdas.com,” ungkapnya.
Pertengahan bulan lalu, bertepatan dengan dibukanya pameran dan konferensi pendidikan terkemuka di dunia, Global Educational Supplies & Solutions (GESS) Indonesia, Bangsacerdas.com juga sudah menghadirkan aplikasi mobile untuk versi Android, dan akan disusul versi iOS secepatnya.
Aplikasi tersebut merupakan salah satu perwujudan platform ini guna memudahkan penggunanya. Dengan begitu, Jupiter memantapkan diri untuk menjadikan Bangsacerdas.com sebagai situs pembelajaran online.
Modal Besar
Jupiter mengaku, dalam membangun bisnis sosial dengan nama Bangsacerdas.com ini dirinya tak melakukan sendiri. Jupiter bermitra dengan beberapa rekannya, yaitu : Joseph Kenny (Chief Marketing Officer), Widy Angjaya (Chief Technology Officer), dan Trenggana Natadirja (Chief Research Officer).
Awal terbentuknya platform pendidikan IT ini berangkat dari keprihatian ia dan kawan-kawan akan kurangnya SDM di bidang teknologi informasi. Oleh karena itu, mereka sepakat membentuk komunitas tenaga IT dan coding. Ternyata komunitas ini berkembang pesat. Hingga terbersit ide untuk menjadikan platform sebagai wadah pembelajaran komunitas tersebut. Namun untuk mewujudkan ide itu ternyata tidak mudah.
Menurut pemuda kelahiran Bireun Aceh ini, untuk mengembangkan usaha ini mereka mesti mengeluarkan dana sendiri (boothstraping). Mereka masing-masing harus merogoh kocek sendiri untuk membangun Bangsacerdas.com ini. “Modal kami nilainya cukup besar, mencapai ratusan juta Rupiah. Bayangkan, selain menyewa tempat sebagai basecamp di kawasan Kelapa Gading, kami juga menghidupi teman-teman di komunitas Bangsacerdas, dan itu tidak kecil biayanya. Kami sampai nggak bisa menghitungnya waktu itu,” ungkapnya.
Jupiter menuturkan, untuk mengurangi biaya, sambil menunggu projek yang datang mereka sengaja rapat di sebuah kafe dengan beli satu minuman saja agar bisa memanfaatkan internet gratis. Mereka juga berkali-kali ditolak investor, karena dianggap belum bisa membuktikan keuntungan yang akan diperoleh. Akibatnya, anggota tim mulai mengeluh dan putus asa.
“Ibaratnya, membangun bisnis ini kami sampai berdarah-darah. Sebab, pengeluaran untuk biaya produksi sehari-harinya cukup besar. Sampai-sampai di pertengahan jalan beberapa di antara kami merasa putus asa dan ingin berhenti saja. Namun kami terus meyakinkan mereka bahwa selama yang dilakukan ini baik, semua pasti akan ada jalannya,” kenang Jupiter.
Semangat yang tinggi dari mereka akhirnya membuahkan hasil. Jaringan yang mereka bangun mulai membawa sejumlah proyek ke tangan mereka. “Semua kerja dari tangan-tangan Tuhan yang telah membuat kami tetap bertahan sampai saat ini,” ujarnya.
Kini, menurut Jupiter, setiap bulan mereka mendapatkan projek baik dari pihak pemerintahan maupun swasta. “Di situlah duka kami terbayarkan. Kami bisa mendapatkan profitnya melalui wirausaha sosial yang kami bangun ini,” katanya lagi.
Seiring dengan itu, komunitas Bangsacerdas pun terus bertambah. Kini, diklaim anggotanya telah berjumlah 6.400 orang. Hal ini mendorong Jupiter dan kawan-kawan untuk terus mengembangkan Bangsacerdas.
Bahkan, jika ada lulusan dari Bangsacerdas.com yang sudah mumpuni di bidang coding dan IT, ia akan mendapat bantuan untuk mengembangkan bisnisnya. “Kami tak hanya memberikan modal, tapi kami juga bersedia memberikan pendampiangan supaya bisnisnya bisa terus berkembang. Bagi yang mumpuni kami juga bersedia memberikan projek yang telah kami dapat untuk mereka kerjakan. Hasilnya cukup lumayan, biasanya pembagiannya itu sekitar 70% dan 30%,” paparnya.
Dapur Developer
Sebagai Platform pendidikan berbasis multimedia, Bangsacerdas.com kian memantapkan diri menjadi situs pembelajaran online. Hal ini dibuktikan dengan memberikan kemudahan bagi pengguna yang mobile, yakni menghadirkan aplikasi mobile untuk pengguna Android.
Dan untuk membuat suasana belajar semakin menyenangkan dan tidak membosankan, Bangsacerdas.com memiliki berbagai macam fitur yang terus akan dikembangkan. Misalnya, chat online, diskusi, gamification, update materi setiap hari, mudah diakses, materi standar kurikulum, aksesmobile, materi berlaku di dunia kerja, konten bahasa Indonesia, dan kaya materi.
“Video yang kami tampilkan tidak dikenakan biaya apapun. Kurikulum kami dapat diaplikasikan pada dunia kerja. Materi yang kami berikan berdasarkan kurikulum yang sudah disusun secara rinci. Teman-teman bisa belajar melalui ponsel, PC atau laptop, maupun tablet,” katanya.
Bangsacerdas.com juga menyediakan beberapa kategori pembelajaran, yang terdiri dari materi programing, bahasa, digital marketing, dan juga MS Office, dan sudah diakses oleh ribuan pengguna.
Selain itu, Bangsacerdas juga membuka kesempatan unjuk menjadi pengajar. “Pengajar di sini dapat memperoleh penghasilan tidak terbatas, tidak terikat waktu, dan tempat. Jadi, kami mengundang siapapun yang ingin menyumbang ilmunya untuk mencerdaskan bangsa Indonesia untuk bergabung bersama,” kata Jupiter.
Jupiter menuturkan, sementara platform ini baru membuka kesempatan untuk menjadi pengajar di bidang Produktifitas Kantor (Microsoft Office), Bahasa (Mandarin), Development (Programming), Digital Marketing, dan IT & Software (IT Certificatificate). Materinya harus disampaikan melalui video tutorial dan menggunakan bahasa Indonesia.
“Kebanyakan orang-orang yang belajar di sini cukup kesulitan dengan bahasa Inggris maupun bahasa pemograman. Makanya untuk mempermudahnya kami menyediakan materi dengan bahasa Indonesia,” jelasnya.
Menariknya, bagi pengajar yang terlibat di Bangsacerdas.com, selain bisa berbagi ilmu, juga berkesempatan meraih penghasilan tambahan. “Jadi pendapatan mereka akan kami berikan berdasarkan video yang disetujui dan jumlah peserta yang mendaftar pada kursus mereka,” ujarnya.
Semua upaya itu, menurut Jupiter, dengan tujuan agar Bangsacerdas dapat menjadi inkubator teknis tenaga IT. “Kami sedikit berbeda dengan inkubator-inkubator yang ada di luar. Kalau inkobator luar mengajarkan bagaimana monetize dan bisnis model. Kami lebih pada teknis dan keahlian dalam membuat coding dan IT hingga menjadi bisnis,” katanya.
Penggemar main mobil agent ini mengibaratkan Bangsacerdas.com sebagai dapurnya para developer. Bahkan, developer bisa lahir di Bangsacerdas.com. “Dan bukan tidak mungkin, ke depan Bangsacerdas.com akan melahirkan banyak startup teknologi baru. Mungkin itu kalau ditanya rencana pengembangan kami selanjutnya,” tambah Jupiter lagi.
Selain itu, di pertengahan 2017 ini Jupiter mengklaim telah bermitra dengan Holding NEC. Melalui kerjasama itu mereka kini membuka kelas offline bagi para profesional yang ingin pindah dan menekuni bidang IT.
“Di Bulan Juli 2017, kami juga bekerjasama dengan Koding Next, mereka menyediakan fasilitas pada kami untuk para profesional yang ingin menekuni bidang IT. Kalau yang offline ini memang berbayar, tapi biaya masih terjangkau,” ungkap bapak yang dikaruniai satu putra ini bersemangat.
Hebatnya, saat ini Bangsacerdas.com sedang membangun kantor pusat dengan luas 500 m2. Jupiter berharap kantornya itu akan seperti kantor Google, yang lengkap untuk seminar dan studio bagi para pengajar membuat video conference.
Jupiter berharap, melalui Bangsacerdas.com ini akan lahir banyak tenaga IT hebat yang mampu memajukan Indoensia. “Dari beberapa tim kami di sini juga ada yang kami berikan beasiswa, karena ada beberapa anak lulusan kurang mampu, meskipun mereka tidak mengenyam pendidikan formal seperti sarjana. Tetapi setelah mereka lulus dari sini benar-benar bisa menjadi orang hebat,” pungkasnya.
=============================================
Jupiter Zhuo
- Tempat Tanggal Lahir : Bireun, Aceh 2 Januari 1983
- Pendidikan Terakhir : S2 Teknik Informatika, Bina Nusantara
- Jabatan : CEO Bangsacerdas.com
- Mulai Usaha : 1 Januari 2016
- Modal Awal : Ratusan Juta
- Pengguna/Member : 6400 orang/member
- Jumlah Tim : 20 orang
===========================================
FAHRUL ANWAR
Editor : Stevy Widia
Discussion about this post