youngster.id - Indonesia merupakan negara dengan penduduk terpadat keempat di dunia setelah Cina, India, dan Amerika Serikat. Jumlah penduduk yang banyak ini tidak dipungkiri akan menimbulkan masalah yang kompleks. Salah satunya mengenai pelayanan kesehatan. Kini sejumlah solusi muncul dari para pelaku layanan ini.
Pelayanan kesehatan merupakan faktor penting untuk meningkatkan “taraf sehat” dari penduduk. Namun nyatanya hingga saat ini pelayanan kesehatan di Indonesia belum bisa dikatakan cukup memadai, kalau tidak bisa dikatakan buruk.
Kondisi kurangnya pelayanan kesehatan ini dialami banyak orang. Namun, bagi Theresia Lumban Gaol pengalaman ini malah menimbulkan ide untuk mencari solusi. Dia pun mendirikan Homecare24, aplikasi layanan kesehatan yang menyediakan jasa perawat dan caregiver secara online dengan kualitas yang mumpuni.
“Banyak agensi perawat konvensional yang tidak memperhatikan tingkat pendidikan, pengalaman, serta sertifikasi, sehingga menyebabkan citra perawat dan caregiver menjadi buruk. Sedangkan melalui Homecare24, kami memastikan seluruh perawat yang bergabung minimal merupakan lulusan D3 Keperawatan dan memiliki Surat Tanda Registrasi (STR),” ungkap Theresia kepada Youngster.id yang menemui di kantornya di bilangan Pancoran, Jakarta.
Harus diakui belum banyak pelaku startup yang berani untuk menggali dan menggarap sektor kesehatan. Terutama dengan memanfaatkan teknologi sebagai media untuk mendukung usahanya. Sesungguhnya layanan ini, diakui Theresia, muncul dari pengalaman pribadi.
Meski lulusan jurusan Keperawatan Universitas Indonesia, rupanya Theresia juga pernah mengalami masalah dengan layanan kesehatan. Ketika adiknya jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit, ia mendapat perlakuan yang kurang menyenangkan. Ia pun mencoba merawat sang adik di rumah, namun ternyata sulit untuk mendapatkan jasa kesehatan profesional yang bersedia datang ke rumah.
“Saya pun akhirnya mengetahui, banyaknya penyedia jasa home care yang tidak acuh mengenai standarisasi home care,” ujar Theresia.
Kondisi ini membuat perempuan berusia 27 tahun mengajak sang adik Monica Lumban Gaol (22thn), lulusan manajemen dari Universitas Gadjah Mada untuk mendirikan Homecare24 pada awal tahun 2017.
“Jadi Homecare24 itu adalah aplikasi home care profesional 24 jam buatan asli Indonesia. Kami melihat kebutuhan akan layanan home care di Indonesia yang tinggi. Dan melalui dukungan platform digital dimaksimalkan untuk mencari tenaga ahli kesehatan yang memiliki visi yang sama,” ucap Theresia.
Kesejahteraan dan Kualitas
Theresia mengungkapkan, pada awalnya ia merasa kesulitan untuk mencari sumber daya manusia. Terutama perawat yang dapat membantu pemulihan anggota keluarga yang sedang sakit di rumah.
Sebenarnya, banyak agensi penyalur yang menyediakan jasa home care. Namun, hampir semua tenaga kerjanya tidak memiliki latar belakang keperawatan dan STR (Surat Tanda Registrasi) sebagai sertifikat profesional untuk melakukan tindakan medis.
Akhirnya, perempuan asal Pematangsiantar ini pun memutuskan untuk melakukan survey. Dia akhirnya mendapati bahwa kesejahteraan perawat menjadi salah satu alasan mengapa masih sulitnya SDM perawat berkualitas di Indonesia. Hampir semua perawat yang ditemuinya memiliki keinginan untuk bekerja di luar negeri. Padahal, di Indonesia sendiri SDM perawat berkualitas masih sedikit.
“Saya pun akhirnya mengetahui, kalau masalah tersebut disebabkan kesejahteraan perawat yang kurang layak. Gaji mereka bisa dikatakan berada di bawah standar hidup perkotaan. Di daerah pelosok, banyak perawat yang hanya mendapat gaji Rp 500.000 setiap bulannya,” ungkap Theresia.
Berbekal pengalaman tersebut, Theresia mempunyai ide untuk membuat aplikasi yang bisa memudahkan masyarakat dalam memesan jasa perawat. Ia pun mengajak rekannya yang merupakan lulusan IT dari Universitas Bina Nusantara, Alexander Horison, untuk membangun aplikasi tersebut. Selain itu, Theresia juga meminta bantuan adiknya yang mempunyai latar belakang manajemen untuk ikut bergabung.
Pada tahun 2016, mereka bertiga berusaha mengumpulkan data perawat dan pengasuh di rumah (caregiver) yang berkualitas di Tanah Air. Mereka akhirnya berhasil meluncurkan situs dan aplikasi Android bernama Homecare24 pada bulan Maret 2017. Tiga bulan berselang, mereka melanjutkannya dengan menghadirkan aplikasi serupa di platform iOS.
“Kami ingin membangun sebuah perusahaan yang dapat memberikan pelayanan home care berkualitas tinggi dengan berbasis aplikasi, sebuah perusahaan yang dapat membantu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para perawat dan tenaga kesehatan lain,” ucapnya.
Saat ini telah ada 800 perawat yang bergabung dengan mereka. Theresia menjamin mereka yang tergabung dalam layanan ini memiliki STR dan siap memberikan pelayanan terbaik. “Ini tentu sangat penting karena menjadi jaminan mutu bagi para pengguna jasa Homecare24. Tentunya semua ingin orang yang disayangi dan ditangani oleh mereka yang profesional dan teregistrasi,” katanya dengan tegas.
Menurut Theresia, perawat yang terdaftar dipastikan memiliki STR dan kemampuan melakukan tindakan medis yang diperlukan. Sementara itu, para caregiver di Homecare24 memiliki pengalaman profesional untuk menjaga dan merawat pasien secara fisik dan psikologis.
“Teregistrasinya perawat atau caregiver Homecare24 ini yang menjadi pembeda dengan layanan serupa,” klaim Theresia.
Transparan
Homecare24 bukan hanya membantu para perawat dan caregiver, melainkan juga memberikan layanan kesehatan yang saat ini masih sedikit jumlahnya namun dibutuhkan oleh pasien atau orang sakit di Indonesia. Guna memberi opsi kemudahan, Homecare24 memberikan layanan untuk 1 dan 8 jam. Selain itu ada pula layanan live in, yaitu perawat atau caregiver tinggal di rumah pengguna jasa dengan durasi 1 hari hingga 1 bulan dengan harga terjangkau.
“Pada prinsipnya, Homecare24 memberikan pelayanan selama 24 jam dengan transparan, informatif dan profesional. Kehadiran Homecare24 diharapkan bisa membantu program pemerintah Indonesia Sehat yang kuratif dan rehabilitative, dan juga menyediakan lapangan pekerjaan tambahan bagi perawat Indonesia,” ujarnya.
Hasilnya, sejak diluncurkan Homecare24 telah memasilitasi transaksi yang menyentuh angka Rp 300 juta, meski baru beroperasi di wilayah Jabodetabek. Untuk pendapatan yang bisa diperoleh perawat sendiri adalah berkisar Rp 7-12 juta.
Saat ini, aplikasi Homecare24 sudah bisa diunduh di platform Android dan iOS. Setelah melakukan registrasi, pengguna bisa langsung memilih jenis perawat dan pilihan waktu yang diinginkan. Pilihan pembayaran yang tersedia adalah melalui transfer bank.
“Untuk layanan bulanan, tim Homecare24 akan melakukan observasi ke rumah calon pasien. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir resiko yang dapat terjadi antara pasien dan perawat. Sehingga dalam satu bulan masa jabat perawat di rumah pasien, perawat akan merasa betah dan tidak merasa terintimidasi oleh pasien ataupun keluarga pasien,” kata Theresia.
Namun layanan ini baru tersedia di kawasan Jabodetabek. Menurut perempuan yang hobi olahraga ini, ada sejumlah kendala yang mereka hadapi.
“Kendala seperti regulasi layanan home care yang belum ada. Kemudian ditolak untuk bekerjasama dengan Rumah Sakit dan organisasi, serta sulitnya meyakinkan perawat untuk bergabung dengan Homecare24 karena masih baru dan belum menjanjikan. Itu masih merupakan hambatan terbesar kami,” ungkapnya.
Selain itu, masih banyak perawat yang belum paham teknologi. Termasuk masih kurangnya tingkat loyalitas dan keterampilan dari para perawatnya. “Jika dipaksakan akan sulit mencocokan permintaan pasien akan spesifikasi perawat dengan perawat home care yang tersedia,” ujarnya.
Tetapi kendala-kendala itu tidak membuat perempuan kelahiran 23 Oktober 1990 ini mundur. Bahkan, layanan yang didanai secara bootstrap sebear Rp 250 juta ini akan terus dia kembangkan.
“Pada dasarnya, banyak jasa home care di luar sana yang dapat dikategorikan konvensional. Homecare24 mencoba untuk membuat perubahan dengan memperkenalkan layanan home care berbasis aplikasi. Karenanya, Homecare24 akan selalu berfokus ke teknologi dan inovasi untuk membuat Homecare24 terus berkembang. Dukungan media digital kami maksimalkan untuk mencari tenaga ahli kesehatan yang memiliki visi yang sama dengan Homecare24. Tidak dipungkiri, layanan digital seperti Google, banyak membantu kami untuk mendapat tenaga ahli kesehatan, serta mendapat pasien,” sambungnya.
Hingga kini omset Homecare24 sudah mencapai Rp 350 juta per bulan. Bagi Theresia bukan hanya ingin mengeruk keuntungan dari bisnis baru yang ditekuninya ini. Namun, dia punya harapan tersendiri akan bisnis ini.
“Pelayanan kesehatan saat ini masih jauh dari layak. Masih banyak pelayanan kesehatan yang mengutamakan biaya dibandingkan keselamatan pasien,” tegas Theresia.
Selain itu, lanjut Theresia, tingkat kepedulian tenaga atau petugas kesehatan terhadap pasien juga masih rendah. Bahkan, masih ada diskriminasi pasien tidak mampu dengan pasien yang mampu.
Juga, beban kerja tenaga kesehatan yang masih berat, khususnya perawat di rumah sakit. Pasalnya, rata-rata di rumah sakit pun masih memiliki keterbatasan jumlah perawat atau tenaga medis lain. Hal ini berdampak pada rendahnya sentuhan caring dan munculnya negative image terhadap tenaga kesehatan.
Kendati demikian, putri dari pasangan Bisler Lumban Gaol dan Siti Sinaga ini berharap kehadiran Homecare24 bisa menjadi alternatif solusi bagi masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan secara pribadi dengan cara langsung memilih tenaga kesehatannya.
“Tentu ada manfaat yang bisa dirasakan masyarakat dengan kehadiran Homecare24 ini. Paling tidak, masyarakat dimudahkan melalui aplikasi untuk mendapatkan pelayanan kesehatan secara pribadi di rumah dengan memilih langsung tenaga kesehatannya,” pungkasnya.
=====================================
Theresia Lumban Gaol
- Tempat Tanggal Lahir : 23 Oktober 1990
- Pendidikan Terakhir : S1 Nursing Universitas Indonesia
- Startup : Homecare24
- Nama Perusahaan : PT HOMECARINDO GLOBAL MEDIKA
- Mulai Usaha : 2017
- Modal Awal : Rp 250 juta
- Omset : Rp 250 – Rp 350 juta per bulan
=====================================
FAHRUL ANWAR
Editor : Stevy Widia
Discussion about this post